Wauw banget
melihat chart pembaca blog gue setiap harinya dan cheatbox yang diisi oleh
orang-orang yang numpang liat-liat. Hahahha
Makasih yaaaaa
Sekian lama
hilang dari peradaban blog dan bulan mei bahkan ga akan muncul di list the
chronicles gue, seolah-olah gue sedang ga punya sesuatu yang bagus buat di
share. Hahahaha
I passed the
best kairos moments in my life at
least for these 2 months.
I’v got lot
of things in my mind and I wanna throw them out.
But let’s
begin from the hottest one XD
Masalah
Dewasa. Apa itu Dewasa?
Dari buku
Psikologi Perkembangan yang gue baca waktu mau UAS… Hehehehe
Dewasa itu orang
yang bukan lagi anak-anak yang menjadi pria atau wanita seutuhnya dan biasanya
dimulai sejak usia 18 tahun samapai dengan usia 40 tahun dan biasanya ditandai
dengan selesainya pertumbuhan pubertas. Masa dewasa sendiri menurut Elizabeth
B.Hurlock terbagi jadi:
- Masa dewasa awal
- Masa dewasa madya
- Masa dewasa lanjut
Kalau menurut
mu sendiri, dewasa itu apa?
Adek gue:
hmmmmm.. mmm.. hehehehe.. apaan sih itu mba pin? *SKIP*
Bokap: yo
kalau kamu ndak jadi anak kecil lagi *ZZZZZZZZ*
Nyamuk:
nguiinngggg nguiinnggg nguuinnngg *PLAAKKK!!!*
Ya, jangan
heran para event organizer laris manis untuk ngurusin sweet seventeen
remaja-remaja yang merasa dirinya sudah dewasa. Karena menginjak usia ini lah,
lu dapat banyak kekuasaan. Dimulai dari punya KTP, SIM, dll, bisa minum obat
untuk usia 17 tahun ke atas, bisa makan/minum untuk orang dewasa, dan
menggangap ini adalh usia meninggalkan masa-masa kelabilan remaja lu.
Di usia
inilah, kita ngomong ke diri kita sendiri: I’M ALL GROWN UP NOW!!
Pertanyaannya:
benarkah?
Judul di
atas pakai tiga lambang. Titik, seru, tanya.
Titik (.)
Ketika lu
memang siap dari diri lu sendiri untuk memilih jadi dewasa. Karena menyadari
kebutuhan, kemampuan, kapasitas, serta karakter lu yang memang seharusnya
berkembang. Yah, mungkin lu bisa bilang gini: have the courage to follow your
heart and intuition
Seru (!)
Ketika lu
akhrinya diharuskan menjadi dewasa karena lingkungan lu. Bahkan di saat lu
belum siap, lu harus menjadi dewasa. Lu dituntut untuk itu. and I used to choose
it when I wasn’t ready yet.
My mindset on that time: I don’t want to be seen as some little girl. I’m quite tough and proud. So you put a mask on your face and people would believe it.
My mindset on that time: I don’t want to be seen as some little girl. I’m quite tough and proud. So you put a mask on your face and people would believe it.
So what’s
the big deal?
Ketika lu
belum siap dan akhirnya membentuk diri lu seolah dewasa dan orang
mempercayainya, it won’t be easy to do and you’ll miss the times when you weren’t
an adult. I’m on it and it feels like the whole world try to tear out all of my
hair.
Tanya (?)
Ketika lu
menyadari belum saatnya untuk menjadi dewasa walaupun lingkungan atau kondisi
menuntut itu dari lu. Dan lu ga mau asal mengatakan diri lu dewasa hanya karena
faktor eksternal. Yah, mungkin lu bisa mengatakan : this is who I am!
Jadi, apakah
dewasa bisa ditentukan?
Bisakah
dicari?
Bisakah didapatkan?
Dan bisakah
dihilangkan begitu saja?
Baca di post
selanjutnya… huehehehehe (remember: there will be an happy ending)