Dan sepucuk
daun kembali terjatuh
Meninggalkan
rantingnya dan bersatu dengan aliran sungai
Warnanya
hijau, terlihat begitu rapuh nan lembut
Daun itu
siap meninggalkan pohonnya dan berpetualang bersama aliran sungai itu
Memang ada
ujungnya di sana
Namun ia tak
tahu di mana dan kapan ia akan tiba di sana
Ia hanya
menyerahkan diri pada aliran sungai yang terus membawanya
Sesekali ia
harus tenggelam karena kencangnya aliran
Namun ia
akan kembali muncul tanpa adanya robekan di tubuhnya
Sesekali ia
harus terhenti karena batu besar
Namun air
dan angin membantunya untuk kembali ke arus itu
Takutkah ia
ketika akhirnya seorang diri harus mengarungi aliran air itu..
Daun itu
tetap tampak tenang
Menunjukkan
keindahan hijaunya ketika sinar sang mentari singgah di atasnya
Ia tetap
tampak segar
Tentu,
karena ia dikelilingi air yang tetap memberinya kehidupan
Perlahan ia
mulai layu
Lelah dengan
kerasnya terpaan angin dan air yang terus menghampirinya
Sampai
akhirnya…
Ia menikmati
terbang di udara seperti seekor burung,
ketika
sungai itu telah menghabiskan jalannya
membawa dang
daun ke bagian lain yang lebih tenang daripada aliran sungai
dan ia
berkumpul kembali dengan daun-daun lain
di salah
satu sisi bebatuan yang tenang dan teduh itu
No comments:
Post a Comment