Pages

Wednesday, November 7, 2012

Hai Selasa x_x


Hai selasa.
Hai mendung yang seharian itu menghiasi langit
Hai petir yang menjadi jeritan hati tertahanku hari itu

Ada apa hari itu?
Pagi itu aku terbangun tanpa beban yang sama seperti malam sebelumnya
Setelah aku mencoba melepaskan asa lamaku

Mimpi juga begitu bersahabat menemaniku malam sebelumnya
Aku masih bermimpi yang sama
Sebab alam bawah sadarku rupanya tak dapat berbohong

Namun ketenangan hari itu dikoyakkan dengan kabar yang datang
Bak petir yang memecah segala harapan ku
Dan waktu semakin kuat mengejarku

Dimulai dari kenyataan harus tetap hadir di kampus padahal sedang diliburkan
Lalu pesan singkat dari rekan sekerja yang mengabarkan bahwa harapan kami pada salah seorang anak di sebuah SMA membatalkan kehadirannya di acara besar yang kami sudah nantikan
Kemudian jadwal latihan yang seharusnya digeber semalam-malaman juga batal

Dan sekarang di sinilah mata bermain
Tak tahu harus berbuat apa, sementara banyak hal yang sebenarnya masih harus dikerjakan

Dan salah satu benakku semakin takut untuk terdiam lebih lama
Membiarkan asa lamaku akan semakin membayangi malamku
Sementara aku tahu, aku harus tetap melangkah
Meninggalkan sang asa yang tetap berjalan di belakangku

Mungkin segala rencanaku hari itu boleh gagal
Tapi biarlah aku mengikuti irama kehidupan yang terus melantun
Menciptakan melodi indah dari setiap tempo kehidupan yang tercipta

Monday, November 5, 2012

♥ this MONDAY


Selamat pagi dunia
Mentari pagi ini menyentuh tanganku dengan kehangatannya
Membawa seberkas ceria di tengah jalanan ibu kota yang dipadati kendaraan
Bunyi klakson kendaraan menjagaku tetap membuka mata untuk menikmati gedung-gedung tinggi yang berdiri mendampingi perjalananku

Tak ada hari yang seindah senin

Ketika akhirnya realita kembali menjemput
Ketika segala kesibukan sudah siap menguras habis seluruh tenaga
Dan membantuku menghapus asa lamaku

Dimulai ketika Yang Kuasa menghantarkan pesan lewat saat teduh pagi ini
Memberi stimulus bahagia di hati
Yang memberi segaris senyuman di pagi ini
Lalu pesan singkat dari seorang teman yang menggelitik pikiranku

Ketika dunia begitu luas
Sementara otak ini berukuran begitu kecil,
Ternyata selama ini diri ini terlarut dalam satu kenyamanan
Yang membuatnya tak berfikir untuk keluar dan melihat yang lain

Birunya langit memang sama
Namun aku lupa, langit itu bisa terlihat lebih indah
Ketika kau juga bisa melihat gunung yang menghiasinya
Dan aku perlu mencari tempat yang tepat untuk dapat melihatnya

Maka pagi ini,
Kaki ku mangayun bersiap dengan dunia yang baru
Mencoba menemukan keindahan lain yang masih tersembunyi
Lalu mencoba menggengamnya erat

Mengukir kisah lain dari dunia yang belum pernah ku singkap
Lalu mengizinkan dunia terus berputar
Agar hati dapat menyimpan segala cerita yang akan terlukis indah