Pages

Wednesday, November 7, 2012

Hai Selasa x_x


Hai selasa.
Hai mendung yang seharian itu menghiasi langit
Hai petir yang menjadi jeritan hati tertahanku hari itu

Ada apa hari itu?
Pagi itu aku terbangun tanpa beban yang sama seperti malam sebelumnya
Setelah aku mencoba melepaskan asa lamaku

Mimpi juga begitu bersahabat menemaniku malam sebelumnya
Aku masih bermimpi yang sama
Sebab alam bawah sadarku rupanya tak dapat berbohong

Namun ketenangan hari itu dikoyakkan dengan kabar yang datang
Bak petir yang memecah segala harapan ku
Dan waktu semakin kuat mengejarku

Dimulai dari kenyataan harus tetap hadir di kampus padahal sedang diliburkan
Lalu pesan singkat dari rekan sekerja yang mengabarkan bahwa harapan kami pada salah seorang anak di sebuah SMA membatalkan kehadirannya di acara besar yang kami sudah nantikan
Kemudian jadwal latihan yang seharusnya digeber semalam-malaman juga batal

Dan sekarang di sinilah mata bermain
Tak tahu harus berbuat apa, sementara banyak hal yang sebenarnya masih harus dikerjakan

Dan salah satu benakku semakin takut untuk terdiam lebih lama
Membiarkan asa lamaku akan semakin membayangi malamku
Sementara aku tahu, aku harus tetap melangkah
Meninggalkan sang asa yang tetap berjalan di belakangku

Mungkin segala rencanaku hari itu boleh gagal
Tapi biarlah aku mengikuti irama kehidupan yang terus melantun
Menciptakan melodi indah dari setiap tempo kehidupan yang tercipta

Monday, November 5, 2012

♥ this MONDAY


Selamat pagi dunia
Mentari pagi ini menyentuh tanganku dengan kehangatannya
Membawa seberkas ceria di tengah jalanan ibu kota yang dipadati kendaraan
Bunyi klakson kendaraan menjagaku tetap membuka mata untuk menikmati gedung-gedung tinggi yang berdiri mendampingi perjalananku

Tak ada hari yang seindah senin

Ketika akhirnya realita kembali menjemput
Ketika segala kesibukan sudah siap menguras habis seluruh tenaga
Dan membantuku menghapus asa lamaku

Dimulai ketika Yang Kuasa menghantarkan pesan lewat saat teduh pagi ini
Memberi stimulus bahagia di hati
Yang memberi segaris senyuman di pagi ini
Lalu pesan singkat dari seorang teman yang menggelitik pikiranku

Ketika dunia begitu luas
Sementara otak ini berukuran begitu kecil,
Ternyata selama ini diri ini terlarut dalam satu kenyamanan
Yang membuatnya tak berfikir untuk keluar dan melihat yang lain

Birunya langit memang sama
Namun aku lupa, langit itu bisa terlihat lebih indah
Ketika kau juga bisa melihat gunung yang menghiasinya
Dan aku perlu mencari tempat yang tepat untuk dapat melihatnya

Maka pagi ini,
Kaki ku mangayun bersiap dengan dunia yang baru
Mencoba menemukan keindahan lain yang masih tersembunyi
Lalu mencoba menggengamnya erat

Mengukir kisah lain dari dunia yang belum pernah ku singkap
Lalu mengizinkan dunia terus berputar
Agar hati dapat menyimpan segala cerita yang akan terlukis indah



Monday, October 29, 2012

Pencopet??? Siapa takut?!

mungkin keabstrakan saya semakin menjadi-jadi..
setelah beberapa postingan saya yang dianggap sebagai seorang pujangga galau,.
kali ini saya menceritakan sebuah kejahatan dengan penuh kepuasan..

jadi.. begini ceritanya..

hari Rabu kemarin, seminggu sebelum saya menuliskan post ini, saya bertemu dengan orang-orang yang membuat saya punya ketakutan yang besar terhadap yang namanya angkutan umum.
ya, salah seorang sahabat saya memang pernah berkata bahwa saya termasuk ke dalam kategori orang yang parno.

padahal tidak begitu juga.

memang pengalaman sekali kecopetan dan dua kali gagal dicopet,
apalagi selalu bertemu dengan preman di dalam bus,
akhirnya membuat saya jadi mawas diri.

sebelumnya, saya termasuk orang yang sangat menikmati menaiki angkutan umum SELAMA memperoleh tempat duduk.
menaiki angkutan umum jauh lebih nyaman karena buat saya, dari segi keamanan di jalan, saya termasuk tidak perlu menderapkan detak jantung terlalu cepat.
sealin itu, banyak hal yang bisa dilakukan dari membaca buku, smsan-internetan-bbman, atau memikirkan hal-hal yang seringkali terlewat untuk dilakukan.
dan hal yang terbaik dari itu semua adalah punya kesempatan untuk TIDUUUUUURRRRR


Hahahahaha
yah, selama tidak terburu-buru, angkutan umum sebenarnya di atas segala ketidaknyamanan fasilitas yang ditawarkan, menjadi salah satu alternatif yang tepat di Ibukota Indonesia ini.

nah, siang hari kemarin, salah satu hal yang paling saya tidak duga terjadi di angkutan umum yang sering saya tumpangi.
bus besar jurusan Pulogadung-Blok M hari itu memang cukup sepi sekalipun jarum jam sedang menuju ke angka 3. saya dan sejumlah mahasiswa yang ramai menaiki bus tersebut dan menempati bangku-bangku yang masih kosong.

saya dan teman saya mengambil posisi paling depan, di mana mata kami telah jatuh ke sepasang kursi kosong tersebut dan memutuskan untuk duduk di situ.
tak lama bus berjalan, seorang ibu yang duduk di sebelah kanan saya menegur saya ; adek pakai indosat?
berusaha untuk tetap ramah dan waspada, saya menjawab: engga bu. saya pakai axis
ibu: oh begitu. anak sekarang jarang ya yang pakai indosat
saya yang memang takut dengan orang asing karena isu hipnotis yang ramai dibicarakan, maka saya pun menjawab cepat: iya bu.
lalu saya mencari headset di tas dan dengan perlahan memasangnya di kedua kuping saya.
berharap dengan demikian tidak ada lagi percakapan.

tidak ada percakapan sejak itu...

mata saya mulai berat..

dan tanpa bisa saya kendalikan, alam mimpi menghampiri saya siang itu..

lalu tiba-tiba saya tersontak ketika bus baru saja melewati jembatan stasiun jatinegara dan sejumlah penumpang berteriak-teriak tutup pintunya pak.

saya terbangun, berusaha mengetahui yang terjadi.

dan dengan posisi saya yang duduk di paling depan, saya dapat melihat bus saya yang melewati busway terhenti di depan sejumlah siswa berseragam putih abu-abu

kenek berusaha menghalangi mereka masuk, dan akhirnya hanya sekitar 3-5 siswa yang bisa menaiki bus tersebut.
kantuk tak lagi menemani saya.
khawatir siswa-siswa tersebut tiba-tiba terlibat tawuran dan membawa air keras..
parno? mungkin.
tapi itu yang saya syukuri.

setelah melewati daerah Cipinan, ada 2 orang lelakidari belakang yang maju ke depan. salah satunya berpakaian rapi dan meletakkan sebuah tas besar di depannya. sementara yang lain berbadan besar dan tak membawa barang apapun.
saya sama sekali tidak curiga, sampai tiba-tiba ibu di samping saya berkata: mereka pencopet.

SHOCKED.
SANGAT.
DAN TAMBAH PARNO.

Ibu-ibu di samping saya persis kalau yang ada di cerita-cerita misteri. berbicara tanpa ekspresi atau memandang saya dan intonasinya pun datar.

saya spontan bertanya: kok ibu bisa tahu?

dan dia diam saja.

saya menahan nafas lalu berbisik ke teman di samping kiri saya: mut, itu yang di depan pencopet. ibu-ibu di samping gue yang bilang.
mutiara: hah??! serius stev?
saya: ya aman gue tahu

kami tak melepaskan pandangan kami ke depan. sambil sesekali saya melirik ke ibu-ibu yang tak berekspresi itu.
hmmmmm
plegma sepertinya...
HAHAHAAHAHAHA

Dan...
bus mulai melewati yang disebut "pangkalan"... itu sesudah halim, sebelum UKI.,.
Mutiara turun..d an orang-orang tersebut tidak turun...
dan mulai curiga lah saya...

lalu kenek pun berteriak: CAWANG-CAWANG-CAWANGGGG!!!!!
Dan beberapa orang muali beregerak turun dan mereka juga mulai bergerak tapi tidak turun...

dan ketika si kenek meneriakkan: UKI-UKI-UKI
Sejumlah penumpamng memadati pintu depan dan beberapa orang yang sejak tadi saya amati juga terlihat hendak turun dan masuk ke dalam kepadatan penumpang tersebut.

dan saya sangat terkejut dengan yang saya lihat.

SALAH SEORANG DARI BAPAK-BAPAK DI BELAKANG MENERIMA HANDPHONE SECARA DIAM-DIAM DAN MEMASUKKAN KE DALAM KANTONG CELANANYA.

ARRRGGGHHHH!!!!!

Mau berteriak, tapi ketakutan itu melingkupi saya begitu besar. mereka berbadan besar dan berkelompok.

seorang bapak-bapak menyadari handphonenya hilang namun usahanya sia-sia.
si pencopet dengan muka tegangnya memerintahkan agar sang supir segera melajukan kembali kendaraannya. dan salah seorang dari mereka yang sejak tadi tidak saya perhatikan memberikan uang kepada sang supir.

MYYYY!!!!!!

Gak heran kejahatan bisa terus terjadi di tempat ini.

dan yang lebih membuat saya terkejut, yang saya pikir hanya tiga orang, ternyata ada LIMA ORANNNGG!!!!!

SOTOY kah saya???

tidak. karena setelah BNN, mereka turun bersamaan di jembatan penyebrangan yang terdekat dari tempat itu.

dan setelah mereka turun, ibu-ibu di samping saya berbicara tanpa menatap ke saya!!!!!!
"Tuh kan saya bilang apa. di belakang pasti masih ada."

Dan saya hanya bisa menelan ludah dan memeluk tas saya sambil berharap kantuk tak lagi menemani saya sore itu.....

setidaknya...

ketika hari ini kembali harus menaiki bus yang sama.. saya jauh lebih tenang karena saya sudah tahu bagaimana harus berjaga-jaga dan mengetahui bagaimana mereka berkerja..

yah..mungkin benar..

bahwa kejahatan bisa tejadi karena ada kesempatan..






Thursday, October 25, 2012

daun itu bercerita...


Dan sepucuk daun kembali terjatuh
Meninggalkan rantingnya dan bersatu dengan aliran sungai
Warnanya hijau, terlihat begitu rapuh nan lembut

Daun itu siap meninggalkan pohonnya dan berpetualang bersama aliran sungai itu
Memang ada ujungnya di sana
Namun ia tak tahu di mana dan kapan ia akan tiba di sana
Ia hanya menyerahkan diri pada aliran sungai yang terus membawanya

Sesekali ia harus tenggelam karena kencangnya aliran
Namun ia akan kembali muncul tanpa adanya robekan di tubuhnya
Sesekali ia harus terhenti karena batu besar
Namun air dan angin membantunya untuk kembali ke arus itu

Takutkah ia ketika akhirnya seorang diri harus mengarungi aliran air itu..
Daun itu tetap tampak tenang
Menunjukkan keindahan hijaunya ketika sinar sang mentari singgah di atasnya
Ia tetap tampak segar
Tentu, karena ia dikelilingi air yang tetap memberinya kehidupan

Perlahan ia mulai layu
Lelah dengan kerasnya terpaan angin dan air yang terus menghampirinya
Sampai akhirnya…

Ia menikmati terbang di udara seperti seekor burung,
ketika sungai itu telah menghabiskan jalannya
membawa dang daun ke bagian lain yang lebih tenang daripada aliran sungai
dan ia berkumpul kembali dengan daun-daun lain
di salah satu sisi bebatuan yang tenang dan teduh itu

Wednesday, October 24, 2012

rancangan-Nya.. bukan rancanganku...


Sang gadis memeluk kedua tempurung lututnya
Berusaha menikmati kesunyian malam itu
Ketika detakan jam di dinding yang menemaninya malam itu

                Ia memejamkan matanya
                Meskipun tak ada lagi seberkas cahaya yang dapat dilihatnya dari tempatnya meringkuk
                Ia sedang menikmati waktu bersama yang paling mengasihinya
                Di dalam diamnya, hatinya menyampaikan kata demi kata
                Mencari di dalam bayangannya yang nanar

“Dapatkah aku melihat buku milikMu….
  Aku ingin tahu akhir dari lembaran-lembaran yang sudah Kau tuliskan selama 19 tahun ini…
  Cerita yang Kau buat semakin rumit…
  Semakin tidak dapat dipahami…”

                Dalam diamnya, ia kembali membuka lembaran 19 tahun lebih 23 hari yang telah dilewatinya…
                Lalu semakin mengencangkan pelukannya
                Merasakan angin menyusup di belakang tengkuknya
                Mengisyaratkan malam memanggilnya untuk segera terlelap

“orang bilang aku dewasa…
  Tapi tak ada yang memberi tahu seperti apa itu dewasa..
  Kupikir aku sudah berusaha menjadi orang dewasa..
  Tapi mereka menuntut lebih…
  Jika aku lelah, bukankah itu berarti aku belum dewasa?”

                Sang gadis ingin mengakui sesuatu
    Namun tertahan..
                “Ah Tuhan, Kau kan mengetahui segala sesuatu…”
                Dan ia meluruskan kedua kakinya.
                P-A-S-R-A-H

“Jika Kau mengizinkanku membuka daftar isi dari buku kehidupanku,
  Aku mau melihat bagaimana studiku, keluarga, pekerjaan,
  dan akhirnya …”

Ia berusaha membujuk-Nya,
Mengintip bagian prakata yang dituliskan;
TUHAN semesta alam telah bersumpah, firman-Nya:
“Sesungguhnya seperti yang Kumaksud, demikianlah akan terjadi, demikianlah akan terjadi,
dan seperti yang Kurancang, demikianlah akan terlaksana –Yes 14:24

Ah.. ya…
Apalagi gunanya berusaha mengintip isi buku itu kalau pada akhirnya akan terjadi..
Berarti, hanya tinggal menjalankannya..
Dan cerita itu akan baik adanya jika mengikuti sesuai yang dituliskanNya
Hmmmm
Bagaimana mungkin akan baik adanya? Bagaimana untuk mengetahuinya?

“Tuhan mengetahui rancangan-rancangan manusia; sesungguhnya semuanya sia-sia belaka. Berbahagialan orang yang Kauhajar, ya Tuhan, dan yang Kau ajari dari Taurat-Mu- Mzm 94:11-12”

Si gadis masih gelisah…
Relasinya selama ini bersama Dia memang telah berbicara banyak..
“Ah, tapi hati ini tak tenang. Salahkah menikmati sesuatu ini sekarang? Ini bisa jadi pelajaran untuk masa depanku”

Dan lagi jawabNya “Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan TUHANlah yang terlaksana –Ams 19:21”

                Sang gadis mulai menggaruk kepalanya
                Dasar gadis bebal
                Berani-beraninya berkompromi dengan Yang kuasa

“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancanganapa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan –Yer 29:11”

                Sang gadis tersipu malu
                Setitik air yang terjatuh dari pelupuknya segera ia hapus
                “Dasar sanguine.. dasar Hiperbola.. dasar bebal…”
                Ia membuka matanya, beringsut ke salah satu sisi untuk membaringkan kepalanya
                Ah yah, merasa seperti seorang dewasa ketika mimpi akhirnya mulai menghampirinya…

Monday, October 22, 2012

Jangan "aku"


Egois…
Manusia dan pahamnya saat ini membawa setiap individu tanpa sadar terjerembab ke dalamnya
Ketika “aku” adalah yang utama

Lalu egoiskah hati…
Ketika hati tak lagi menempatkan aku sebagai yang utama namun mereka…
Ketika hati menjujung mereka, satu per satu tali mulai mengikat diri
Mengikat dengan kencang seolah tak mau dilepaskan

Lalu satu per satu mulai menarik
Menarik, mengulur, menarik mengulur..
Dan tarikan itu seperti membawamu berdiri di tepi jurang yang dalam
Hanya butuh sedikit lagi dorongan untuk membuatmu jatuh dan berharap tak perlu lagi terlihat

Tak terlihat
Tak ada tarikan, tak ada rasa sakit, tak ada lagi air mata
Ya, dorong saja sampai kematian menjemput
Dan ketika pikiran itu membuatku pasrah untuk terjatuh,
Seseorang menahan jatuhku

Ia menahanku dengan bilur-bilur di tubuhnya
Dan Ia tampak jauh lebih terlihat kesakitan dan menderita
Tidak ada tali yang menariknya
Namun tanagn dan kakinya dipaku, dan tubuhnya menahan kayu besar berbentuk salib

Bibir itu hanya terketup
Diam seribu bahasa dan menyadari kebodohan terdalam saat “aku” lagi-lagi menduduki tahta hati
Kenapa?
Kenapa pria itu harus menderita dan disalib?

Ia tidak mengeluh
Ia tidak marah
Ia tidakmenunjukkan penyeselan

“Karena Aku mengasihimu,” ujarnya dengan penuh kehangatan

Kasih..
Satu kata yang mampu memotong segala tali yang sepertinya sedang menarikmu
Satu kata yang membuatmu terselamatkan dari jurang dalam itu
Dan satu kata yang membuatmu mampu menempatkan “aku” di urutan terbawah di hatimu
Dan menjadikan “Dia” sebagai yang bertahta di hatimu


Face it!!


Langit tak tampak begitu bersahabat bagi gadis itu
Langkah kakinya membawanya menyusuri jalanan sepi di terminal BlokM
Sesekali ia melihat ke layar HP nya dan berharap malam tak lagi begitu larut berlalu

Ia memandang ke sekeliling
Tak ada lagi lalu lalang orang
Tak ada lagi deruan bus-bus yang memperebutkan penumpang

Dan matanya terhenti pada salah satu pemandangan terbaik malam hari itu
Permainan lampu berwarna ungu menarik perhatiannya dan menyinggungkan sedikit senyuman di wajahnya
Namun tak terasa kembali setitik air yang ditahannya terjatuh lagi
Dan kali ini tak terkendali

Kali ini ia membiarkannya
Toh, tak ada yang melihat
Toh, di tempat sesepi ini tidak ada yang mengenalnya sebagai wanita yang dewasa

Namun ketika ia tiba di ujung jalan itu, ia kembali memasang topeng
Wajah tegar yang tak akan menarik seseorang untuk menganggapmu lemah
Sementara ketakutan itu meringkuk di balik hatinya

Ia menemukan yang dicarinya
Melewati bus-bus yang menempatkan dirinya sembarangan,
ia berharap secepatnya dapat duduk dan memejamkan matanya untuk beberapa saat
Namun malam yang tak ramah  itu justru menemaninya untuk memikirkan banyak hal

Pikiran sang gadis bermain-main dengan segala hal yang menggangu hatinya
Ia menyibakkan rambutnya, menutupi wajahnya yang disandarkan ke besi tua yang dingin itu
Ia membiarkan jemarinya bermain di atas tombol-tombol tanpa ada tujuan yang jelas

Lalu ia kembali tersenyum dengan setetes air yang kembali jatuh perlahan di matanya
Salah satu pesan dari orang yang paling dikasihinya malam hari itu membuatnya seperti sedang tak sendiri
“none things that we might regret, it makes some cloud hiding our way so we can’t move on
10 July ’12 18.08 –D “
Sang gadis membuang nafasnya dengan pelan
Melepas sedikit kerisauan di hatinya

Tidak ada yang perlu disesali ketika memang kedewasaan menjemput
Karena tidak ia datang secara tiba-tiba
Kedewasaan hadir tak lalu begitu saja seperti angin yang berhembus
Namun ia hadir seperti topan yang mengubah seluruh kehidupanmu

Awalnya terasa tak enak
Seperti merusak segala sesuatu
Kakimu tak dapat berdiri tegap karena kencangnya angin yang memutarkan segala sesuatunya
Membawa semua yang ada padamu
Namun topan itu akan hilang
Meninggalkan sisa-sisa yang harus diperbaiki
Digantikan dengan hal-hal yang baru dan jika kau bijak, maka kau akan memilih yang lebih baik

Itu proses
Itu membuatmu jauh lebih tegar dan kuat
Topan yang keras akan membuatmu belajar dan jika topan yang selanjutnya datang, kau tahu apa yang harus dilakukan

Dewasa
Hadapi itu mau tidak mau
Siap atau tidak siap

Masalah tidak akan hilang
Masalah tidak akan pergi
Tapi kau bisa menghadapinya
Dan kau bisa menyelesaikannya





Thursday, September 27, 2012

Jakarta Keras (bukan karena aspaall!!!)


Rabu, 26 September 2012


Dengan otak yang dipenuhi pikiran harus mengurus semua kartu-kartu yang digondol pencopet dan uang yang makin tiris karena banyak pengeluaran tak terduga untuk mengurus itu semua, langkah kaki dengan gontai menibakan saya dan anggre (teman satu kontrakan) di dalam salah satu ruang kelas yang panas di Fakultas Ilmu Pendidikan.

Jam 10.00
Seharusnya kelas dimulai jam 08.00 jika saja dosen tidak secara mendadak membatalkan kelas.
Kuliah dari jam 08.00 sampai 16.00 secara khusus 5 jam bersama dosen yang sama dengan satu mata kuliah, rasanya tidak akan mudah dilewati.

Berusaha memasang mood at the top level, rok span selutut berwarna pink dan blouse warna hitam hari itu sukses membuat saya siap menghadapi kebosanan yang akan menyerang. Sampai kelas, segera membuka notebook sambil menunggu dosen yang *pasti* terlambat.

I was trying to be a nice student so I didn’t come late

Dan…
Penanggung Jawab mata kuliah tersebut maju ke depan kelas…

Dan kalimat-kalimat yang paling saya tidak harapkan meluncur keluar dari mulutnya..

Kalimat demi kalimat sang dosen yang disampaikan ke si PJ bak petir di siang bolong..

Saya tertawa keras.

Rasanya otak kosong.

Kelas tidak ada.

Dia mau kami untuk segera terjun ke lapangan dan bertemu dengan anak-anak Gangguan Emosi dan Tuna Laras(GETL).

Di siang terik yang panas itu, setelah berdiskusi dan sempat mengelilingi daerah under pass di rawamangun, kami akhirnya menjatuhkan hati kepada stasiun senen.

Ya. STASIUN SENEN.
Tempat di mana tidak seharusnya 4 gadis berpakaian rapi ala guru duduk-duduk di depan stasiun berdekatan dengan segerombol anak-anak punk sambil beberapa kali mencuri pandang.
Sementara yang lain takut untuk segera memulai salah satu langkah observasi-yaitu wawancara, sifat sanguine dan phlegmatic cukup membantu saya hari itu.

Bermodalkan dengan nekat, saya mendekati 3 orang anak punk yang tengah bermain-main dengan okulele mereka. Tangan mulus ini mendarat dengan tepat ke tangan yang membuat kulit saya tampak begitu cerah dan bersih. Sukses mendapatkan mereka, saya segera duduk tanpa dipersilahkan dan segera memulai pembicaraan.

Hampir satu jam percakapan yang mengharuskan saya kesemutan di kaki membuka pandangan baru bagi saya mengenai kehidupan mereka.

4 narasumber, mari kita sebut A,B,C, dan D. 3 pria, satu wanita (inisial D)
Mereka memiliki keluarga.
Tapi mereka ditolak.
 Mereka tidak mendapatkan kasih sayang.
Dan akhirnya, kabur dari rumah adalah pilihan yang tepat.

Sejak usia 10 tahun, mereka hidup tanpa naungan orang tua.
Keluarga merupakan sahabat mereka yang sama-sama berjuang di jalanan untuk dapat tetapbertahan hidup. Mereka memiliki mimpi.
Tapi itu semua seperti hal abstrak yang terlihat di balik jendela yang basah oleh aliran air hujan. Tidak jelas. Tapi samar-samar bisa terlihat.

Keinginan. Seolah menajdi sesuatu yang seringkali hanya menyesakkan dada.jika ditawarkan berbagai kemungkinan, mereka menjawab singkat. Mau.
Tapi keadaan dan kondisi menjadi tembok tinggi yang harus dengan susah payah di lewati. Perlu tangga atau tali untuk memanjatnya. Tapi tidak ada. Tidak ada yang mau menawarkan tangga atau tali itu.

Kami tertawa bersama.
Tapi sungguh, hanya untuk menutupi air mata yang ada di hati.

Mereka sudah beberapa kali ditangkap SatPol-PP. Mereka sudah dimasukkan ke panti tapi hanya mendapat siksaan. Mereka seringkali terlibat tawuran. Dan tidak ada ketakutan akan apapun.
Cukup terkejut ketika pancingan itu mengenai sasaran. Ya, mereka tidak segan-segan untuk membunuh, dan itu sudah direncanakan oleh mereka.

Kami takut.

Kami ragu.

Dan rasanya kami ingin segera pergi dari tempat itu.

But let’s say thank you Lord because He gave me a chance to join in Theater.
So it wasn’t a big deal to act like everything’s okay.

Saya tidak bisa membenci mereka.
Saya tidak bisa marah pada mereka.
Saya tidak bisa kecewa pada mereka.

Tapi…
Saya membenci orang-orang yang menelantarkan mereka.
Saya marah pada orang-orang yang menutup matamereka.
Saya kecewa pada orang-orang yang hanya menjudge mereka.

Lalu apa yang bisa saya lakukan?

Tidak banyak. Not much I could do, but He could.

Sepertinya titik terang untuk semakin mengetahui kosentrasi yang akan diambil semakin jelas.. semoga tidak salah..

Dan itu pun semakin jelas ketika melihat kondisi remaja-siswa saat ini. Tawuran di 70 dan 6 yang terjadi di hari senin 24 September lalu disebabkan oleh anak yang mengalami GETL.. dan itu menjadi kegelisahan yang ga berhenti bahkan ketika sedang menulis post ini..

Hanya berharap supaya nantinya, setiap dari kita lewat bagian masing-masing bisa memberikan kontribusi yang paling tepat untuk membantui kondisi zaman saat ini.. Hopefully.

Let us do our part in JOY (Jesus first, Others second, Yourself last)



kecopetan euuuyyy ~(^o^~)


Salah satu hal yang perlu dilakukan oleh seorang murid ialah menghargai guru dengan memperhatikannya saat di kelas. Tapi hal ini ga berlaku saat ini. Hari terluar binasa ketika membayangkan seorang dosen mengajar selama 5 jam dengan satu mata kuliah.

Ajaib.


Strategi pun dipasang untuk 5 jam ke depan.


Saya sedang memperhatikan.
Memperhatikan keyboard computer dan sesekali melirik ke arah layar notebook tanpa sedikitpun tergoda untuk menatap sang dosen.

Saya sedang menghargai.
Menghargai dosen yang tengah menjelaskan tanpa membuat keributan ataupun menggangu penjelasannya.

Saya sedang belajar.
Belajar untuk membagi fokus dengan tepat, telinga mendengarkan penjelasan dosen dan mata terarah ke arah notebook.

Hari ini waktu di layar handphone menunjukkan bulan September. Bahkan, di salah satu tweet Ancol, mereka menuliskan promo untuk September Ceria.
Ya, bulan yang identik dengan lagu Vina Panduwinata “September Ceria” ini tidak sepenuhnya datang bulan ini.

Menyedihkan kah bulan ini bagi saya?
Tidak juga.
Tapi tidak cukup banyak alasan yang tepat untuk dapat menyimpulkan bahwa ini merupakan bulan yang ceria. Yah, “baru” tanggal 26. Masih tersisa 4 hari lagi untuk dapat menyimpulkan tema bulan ini.

Namun sejauh ini, menikmati kata “September Ceria” cukup menyulitkan.
Mari memulainya dengan minggu pertama dibulan ini. Tunggu. Minggu pertama hanya diisi 2 hari.
Kalau begitu kita masuk ke minggu ke dua.

Dan lanjut ke minggu ke tiga.

Lalu minggu ke empat.

Dan saat post ini ditulis, kalender menunjukkan minggu ke lima.

Terlalu banyak yang harus diceritakan. lihat aja nih schedule
DO NOT TRY THIS!!!!


Tidak perlu membahas apa saja yang dikerjakan sebulan ini dan kesulitannya, tapi mari membicarakan bagaimana menikmati masa-masa sulit itu.

Jadi… puncak dari segala sesuatunya tejadi di tanggal 23 September 2012 pkl. 11. 15 di UKI-Cawang.
Bus 45 yang membawa hanya beberapa penumpang itu tidak ramai. Namun ketika sang kenek meneriakkan “UKI-UKI” hanya saya dan eni yang berdiri menuju pintu keluar bus yang teletak di depan.
Lalu tiba-tiba, seorang bapak berdiri dan tampak tergesa-gesa sampai harus mendorong saya dari belakang beberapa kali. Tanpa perasaan curiga sedikitpun, saya hanya bisa mendengus kesal dan akhirnya memberi jalan kepada Bapak-bapak itu. ketika kaki ini tidak meninggalkan 45, saya menoleh ke belakang mencari Eni yang memang pergi bersama saya hari itu.

Tidak ada Eni.

Dan ternyata dia sudah berjalan di depan saya.
Menyusul dengan sedikit berlari kecil, kami menaiki jembatan dan berjalan menuju UKI.

Lapar.

Cuma itu yang ada dipikiran saya yang memang belum sarapan saat sejak pagi harus pergi ke Gereja.
Maka berbelok di salah satu gang di sebelah UKI, saya memesan satu mie ayam.
Tas ransel yang sudah setahun ini menemani ke manapun kaki ini melangkah memasang posisi resletingnya dalam posisi yang sangat aneh.

TERBUKA.

Tepat di bagian dompet bersandar.

KECOPETAN.

KAGET?
Engga

SEDIH?
Engga

STRESS?
Engga

Takut?
IYA


TAKUT BANGET SAMA BONYOOOOKKKK
 
Dan bener aja.
Sepanjang rapat dari jam 11 siang sampai 7 malem hari itu, Cuma kepikirin bonyok.
Ga kepikiran dompet apalagi selusin kartu di situ yang mesti diurus.

Cuma bonyok.

Lagi-lagi mengecewakan mereka dengan keteledoran anak gadisnya.
Lagi-lagi ngerepotin mereka dengan ketidak bertanggung jawaban anaknya yang paling bawel.
Lagi-lagi nyusahin mereka dengan kelemotan anak pertamanya.

Dan itu semua menjadi tamparan yang keras ketika semua kecerobohan itu menyadarkan ada yang salah dengan kedua tangan ini.

KUTUKAN?
Man, zaman serba touch screen begini masih aja ada begituan.

 KELAINAN?
So far, belum ada jenis kelainan/gangguan perilaku yang dapat menjelaskan hal ini (sampai semester 3 ini ya)

PENYAKIT?
Yahh… Hati yang sakit ketika hal itu terjadi.. it’s clear enough

LALU?
Mungkin ada yang salah dengan koordinasi otak ini.
Atau mungkin basically, kurang rasa tanggung jawab atau menghargai sesuatu.
Atau jangan-jangan selama ini phlegmatic justru mendominasi jiwa yang tertutup dengan sanguine di luar..

Entahlah…
Yang pasti, ini pelajaran bersama..

Apa yang saat ini ku punya, semuanya hasil jerih payah orang tua..
Gak mudah untuk cari uang saat ini di tengah zaman yang semakin menuntut ketidakjujuran..
Mau dengan alasan apapun menyangkal; itu uang tabungan,beasiswa,atau kerja..

Who you are now because of your parents yesterday, today, and tomorrow..

Jadi belajar untuk menjaga serta menghargai yang kita miliki dengan ucapan syukur.

Watch out guys!!!




Friday, August 17, 2012

From Jogja to the World


Dalam kesempatan kali, kita sama-sama akan membahas tentang KNPS
*kok gue kayak dosen yang lagi pengen presentasi?*
KNPS bukan singkatan dari Keripik Nanas Paling Sensasional saudara-saudara..
Ini singkatan dari Kamp Nasional Pembimbing Siswa.


Sedikit cerita singkat sejarah dari KNPS…
Pertama diadakan di Jakarta pada tahun 1984, waktu itu dihadiri sekitar 42 pembimbing siswa dari 10 kota. Tadinya, memang KNPS diadakan dua tahun sekali. Namun sejak tahun 2006, acaranya jadi 3 tahun sekali.
Tahun ini dihadiri hampir 300 peserta (yang pasti kalau ditambah panitia dan staff, lebih dari jumlah itu) KNPS ke 12 yang mengangkat tema dari 2 Tim 2:2 sukses diselenggarakan.

Asal mula diadakan KNPS adalah karena adanya kebutuhan bagi pembimbing siswa untuk:
  1. Penyegaran rohani mereka
  2. Mempersatukan visi dn motivasi pembimbing siswa secara nasional
  3. Adanya suatu forum untuk berdiskusi secara nasional dalam menghadapi masalah-masalah yang dihadapi pembimbing siswa
  4. Diperlengkapi sebagai bekal agar bisa membimbing siswa lebih baik (kesempatan untuk training atau “up grading”)


Gue kayak lagi promosiin KNPS ya? Hahaha
Yaahhh.. I’m so excited to share about my experiences at KNPS

Jadi… 4 Agustus..
Bertempat di secretariat PSKJS, dengan datang on time sesuai waktu keberangkatan dan telat dari waktu rapat, ke 2 pensis dan 7 PS serta  staff, kami bersiap meluncur ke Pintu Air, tempat di mana semua pelayan siswa se Jakarta ngumpul dan bersiap berangkat ke Jogja.
Di sekret PSKJS, nyelesein mading untuk profil PSKJ

Di perjalanan…
Menyewa satu bus khusus yang cukup comfortable, perjalanan berangkat sangat menyenangkan. Walaupun badan sengklek karena harus duduk selama 12 jam…
Nikmatin gila-gilaan sama si titin, nyanyi2 ga jelas.. hahahaha
Udah gitu pada girang banget ngeliat sawah begitu nyampe jogja..
Hadeeehhh
Orang kota norak..
BARU NYAMPE.. masih gembel banget mukanya -_-


Dan..
Dimulailah KNPS..
Bertempat di Villa Taman Eden 2, KNPS berlangsung dari 5-9 Agustus 2012.
Pertama sampai di tempat ini,gue kira gue beneran di Taman Eden..
Hahaha
Habis tempatnya sejuk dan asik juga. Apalagi, kalau ngelihat gunung Merapi dari depan kamar..
I would sing “How Great is Our God”

Dari 5 hari itu, merapi benar-baner terlihat di hari ke 4 and absolutely beautiful!

Nah.. selama 5 hari 4 malam ini, apa aja yang didapat?
BANYAK.
Hahaha
Mari menuliskannya secara singkat KNPS yang mengangkat tema "To know Him, to make Him known in this age".

Opening Ceremony
Perwakilan siswa dari sabang sampai merauke sukses menampilkan pakaian adat mereka masing-masing dengan bahasa mereka. Mantab gan

Yang berdiri itu panitianya :) all thumbs up for their hard works and creativities XD

Ibadah Minggu/KKR
                SADIS. Dengan tema Me and My World yang pembicaranya Bang Alex Nanlohy, setelah pemamaparan kondisi akhir zaman ini, akhirnya kita ditantang untuk tetap menjaga kemurnian hidup dan menundukkan diri kepada pengajaran yang benar. Dan sebagai pelayan ,kita pun harus selalu hidup kudus di hadapan Tuhan..
Coba…
Ini beberapa ciri manusia akhir zaman.
  •           Lovers of themselves
  •          Lovers of money
  •           Lovers of pleasure
  •           Lovers of God

Are you one of them?
Which one is yours?

EKSPOSISI
 Terbagi menjadi 4 bagian eksposisi dengan Ms. Annette Arulrajah sebagai pembicara di sesi 1 dan 3, dan Mas Gunawan Sri Haryono sebagai pembicara di eksposisi 2 dan 4.

Seminar 1 >> Postmodern Youth Ministry
        Beeeeehhhh. Ini sesi seminar paling seru yang pertanyaannya ga ada habisnya. Palagi tema yang dibahas adalah tentang Post Modernisme. Bingung apa itu Post Modernisme atau yang bisa kita sebut PoMo?
Generasi PoMohadir sebagai reaksi dari kejenuhan terhadap modernism. Kita bisa melihat nya ke dalam beberapa hal:
Modern:
>> egosentris
>> individualic
>> functional
>> industrial
>> local
>> compartmentalized
>> relevant




PostModern
>> altruistic
>> communal
>> creative
>> environmental
>> global
>> holistic
>> authentic            





So, who do you think you are? It doesn't matter which part are you. but we can't close our eyes that the world is changing. Although the world is changing, God's words still the same and won't change.

Seminar 2 >> Kepemimpinan Pelayan Siswa
Ini beberapa karakter yang bisa membantu kita untuk punya profil pelayan:
>> memiliki integritas
>> memiliki akuntabilitas (bertanggung jawab untuk setiap perbuatan)
>> dapat dipercaya dan cakap (bukan cakep yee!!!)
>> memberi teladan hidup yang baik
>> punya visi yang kuat, berani, dan rela berkorban
>> disiplin
>> rendah hati
>> memberi perhatian
>> berhikmat dan bijaksana


Bagaimana supaya bisa dicapai?


  1. memiliki disiplin rohani yang baik
  2. membangun wawasan yang luas
  3. menajamkan visi
  4. mengembangkan diri dalam kepemimpinan

ada juga Diskusi Panel yang terbagi jadi 2 sesi..
dan ga berkaitan jauh dengan seminar..

KAPSEL. Kesempatan dimana peserta dibagi menjadi 7 kelompok yang membahasa materi yang berbeda.
Kapsel 1.  Mentoring and coaching
Kapsel 2.  Sex Education
Kapsel 3.  Creative Bible Study
Kapsel 4.  Healing
Kapsel 5.  Social Media
Kapsel 6.  Perintisan
Kapsel 7.  Kurikulum Pemuridan

Kapsel-kapsel ini membantu skill dan pengetahuan para pembimbing siswa untuk selanjutnya akan dipakai dalam melayani siswa di wilayah nya masing-masing.

Bukan cuma skill, Firman Tuhan, dan hal-hal yang berbau holy lainnya yang kita dapat di KNPS ini.Tapi bisa dapet kesehatian dengan teman-teman dari wilayah lainnya dan juga tahu kondisi pelayanan siswa di daerah lain. Lewat moment Small Group Discussion, outing ke Malioboro, Talent show&Prayer Night, dan yang pasti seru adalah Sharing kamaaarrr. Hahahaha
get ready to go hommeee :')


nah.. segitu dulu kali ya laporan KNPS nya. hahaha

Post ini saya tutup dengan theme song KNPS 12



To Know Him More

Verse #1
People are dying turning from the King
Walking in the darkness living uselesssness
Verse #2
Open up your eyes will you realise
People are lost since they never know our God
Reff
This is our portion holy vocation
To know Him more and to make Him known in this age
Bridge
We come to You know
as we take a vow
We won't give up
'till the world know God

nb: sekalipun tempo nya 4/4 shuffle, kalau bisa,nyanyinya ga perlu pakai tepuk tangan. Hehehe

Jakarta & Regional

JAKARTA