Pages

Monday, June 27, 2011

Disaster in sweet 17

Gak selamanya acara ulangtahun itu menyenangkan
Gak selamanya sweet seventeen terjadi
Dan gak selamanya surprise itu berakhir dengan tawa


Cerita ini tidak dialami oleh gue namun gue lihat dengan mata kepala gue sendiri.
Sabtu, 25 Juni di lapangan basket SMAN 90 Jak-Sel.

Sebelum adzan maghrib berkumandang, kami anak-anak teater sembilu segera menyelesaikan latihan kami dan bergegas turun ke lantai 1, dari tempat latihan kami di lantai 2.

Di 90, banyak ekskul yang ngotot dan sering melanggar peraturan sekolah. Apa itu? Kegiatan Ekskul harus dihentikan a.k.a selesai sebelum mahgrib. Tapi, memang pada dasarnya pada bandel, aturan ini seringkali dilanggar. Sampai akhirnya, suatu kejadian member pelajaran ke seluruh anak-anak 90 termasuk ke alumni untuk tidak lagi melanjutkan kegiatan dalam bentuk apapun seusai mahgrib tanpa persetujuan dari sekolah.

Hari sabtu itu, ada seorang anak 90 yang kita sebut saja namanya Tita. Tita sedang berulang tahun, y6ang kalau gak salah ke-17 tahun. Seusai adzan Mahgrib, teman-temannya datang membawa kejutan. Ada yang bawa kue, ada yang sekedar menyanyi walaupun suaranya fals banget, dan ada sang gebetan yang sebut saja namanya Adit, membawa beberapa balon.

Tentu saja reaksi Tita adalah senang. Ia tertawa-tawa dengan beberapa temannya. Sementara kami yang memang gak begitu kenal dengan si Tita, hanya melihat dari jarak jauh. Tita berulangkali meneriakkan tawanya, dengan teman-temannya yang juga larut dalam keceriaan petang itu. Apalagi, ketika si Tita diceburin ke dalam kolam ikan, reaksi Tita adalah seolah mengatakan tidak mau tapi sebenarnya? Siapa yang tahu? Apalagi kalau yang ngegondong adalah Adit. MONAAAASSSSS I’m in LOVEEEE

Tapi, di tengah hembusan angin petang itu, di tengah tatapan orang-orang kea rah Lapangan Basket tempat Tita meneriakkan tawanya ke seluruh isi sekolah, suatu hal yang sama sekali tidak kami duga dan ketahui terjadi.

BOOOOOOOOOOOMMMM!!!!!

Oke, itu suaranya jelek banget kalau ditulis. Yang pasti, si balon SEMUANYA meledak dan menimbulkan efek suara yang bikin semuanya terdiam. Temen-temen Tita yang tadinya lagi ketawa-ketawa berjatuhan sambil kesakitan. Dan salah seorang temannya yang kita sebut saja namanya Uni, berlari ke tempat wudhu.

Kami yang menonton justru bingung. Kenapa bisa balon pecah menghasilkan efek suara sekencang itu. Dan ternyata saudara-saudari, itu adalah BALON GAS.

Ya, karena tiupan angin, si balon yang berisi gas itu akhirnya mencium si lilin ulangtahun dan yups, terjadilah ledakan. YANG SANGAT KENCANG DAN KERAS.

Ketika kami kira tidak ada apa-apa yang terjadi karena si Tita terus tertawa-tawa dan masih diperjuangkan untuk diceburin, hal selanjutnya yang kami tahu dan gue ga bisa tulis karena terlalu ribet untuk dijelasin, Uni menangis histeris.

 Mukanya yang terkena efek pecahnya balon gas terasa panas dan kerudungnya pun bolong karena terbakar. Dan akhirnya, semua teman-teman Tita kami tanyakan satu per satu dan akhirnya mereka kami bawa ke klinik terdekat.

Berhubung gue pulang nebeng sama temen gue, gue pun nungguin dia yang emang pulang agak lama untuk bantu persiapan closing NCup. Di tengah menanti datangnya teman gue yang baik hati mau nebengin gue itu, datanglah teman-teman Tita tentunya dengan Tita ke 90. Dan hal selanjutnya benar-benar bikin gue miris dan sedih.

Temennya Tita, yang kita sebut saja namanya Ergi, mukanya Full diperban dan hanya menyisakan kedua lobang hidung, mata, serta mulutnya. Sementara kedua pergelangan tangan Ergi juga diperban.
Sementara si Uni kayaknya gak papa tuh. Dia terlalu panik saat itu. Sementara teman lainnya yang kita sebut saja namanya Otong, tangan kirinya harus diperban.

Well, gue bener-bener gak tahu harus ngomong apa ketika tahu hal itu. Saling menyalahkan diri sendiri di luar, tapi di dalam hati pasti nyalahin yang lain. Hmmmmmmm

Tapi, dengan adanya kejadian ini, semakin menambah daftar alsan untuk tidak lagi beraktifitas di 90 ketika mahgrib. Atau mungkin, di tempat lain pun juga begitu.

Kenapa?
Gue memang bukan orang muslim, tapi gue belajar untuk menghormati waktu ketika orang lain beribadah. Dan jika memang itu adalah waktunya untuk kita beribadah, ya beribadahlah. Paling tidak, itu yang bisa gue ambil dari kejadian ini.

Ingatlah waktu untuk beribadah, dan jadikanlah itu sebagai prioritas

Sunday is not the time to rest

Kenapa hari minggu warnanya merah? Karena libur?
Gak lagi. Karena hari minggu, semangat kita membara seperti api yang berwarna merah.
Awrrrrrrrrr


Minggu yang teramat menghebohkan dan di luar prediksi.

Jadi, di minggu pagi ketika lebih dari separuh penduduk ibukota yang masih terlelap di tanggal merah itu, nyokap udah berkicau-kicau di kamar dan bokap berkoar-koar dari luar kamar.
Alamaaaakkkk
Baru jam setengah 6 tapi gue udah harus bangun. Padahal tadi malem habis begadang. Tapi bukan begadang karena nonton, begadang karena sms-an ngebahas retreat.
Dengan ngedumel di otak doing, akhirnya gue meninggalkan singgasana gue menuju kamar mandi.
Gue nyalain keran, duduk di atas toilet, dan akhirnya tidur lagi……

15 menit berlalu….

Air di bak udah penuh dan ngebangunin gue dari tidur. Akhirnya, gue ngelap muka perlahan dan kembali duduk di atas toilet,mau tidur lagi.
Tapi kucing, nyokap teriak-teriak ngingetin udah mau jam setengah tujuh dan gue harus cepet keluar dari kamar mandi atau ditinggal ke gereja. Maka, tanpa basa-basi, dengan sekali siraman, sabunan tanpa busa, dan tanpa ngegosok badan dan sekali lagi Cuma ngambil beberapa gayung untuk ngebilas, gue keluar dari kamar mandi. Dengan belek yang masih menghiasi mata gue dan iler yang belom bersih gue lap pas cuci muka.
 Dan gue sadar.

Gue belom sikat gigi.

Maka gue kembali lagi ke kamar mandi, ngelepasa behel yang bikin bibir gue sariawan dan sikat gigi selayaknya orang biasa. Tanpa ada pengurangan sedikitpun karena ini menyangkut masalah kekinclongan gigi gue.
                                                                                           
Dan, gue inget.  Untungnya. Gue pagi ini berangkat pagi karena ada latihan nyanyi (baca; padus) di gereja. Kostumnya putih, dan ga ada baju putih yang sreg di hati gue. Jadi, gue ambil tanktop putih gue yang sebenernya buat kaos kutang. Dan ngambil bolero seadanya tanpa memperhatikan kematchingan. Ngambil celana jeans yang gak ketat ataupun kesempitan supaya pas ngambil suara, gue ga perlu sesek perutnya.

Maka, semuanya siap, gue minum the anget, sisiran, ngaca, dan okz. Cabut ke gereja.

Tapi lagi, dasar cewek. Gue pake sandal teplek karena siangnya mau pergi ke klramat naik bus. Dan nyokap kembali-kali ini mengaum-untuk nyuruh gue pake wedges yang bisa bikin tinggi gue nambah 10 cm. NO NO NO. Ke kramat naik bus, berdiri, dan belum lagi sesek-sesekan dengan wedges? HO HO HO
Jangan HARAP!!

Maka, dengan secepat kilat, gue mengunci pintu rumah dan membiarkan nyokap ngomel sambil berjalan menuju gereja.

Dan, hal-hal ajaib pun dimulai. Dari Unilever sampe Blok M, kami selalu bertemu dengan si hijau yang terlihat bagaikan air di padang pasir. LANCAAAARRRRR.

Dan, setibanya di gereja, mengikuti ibadah, dan selanjutnya, segala sesuatu berjalan biasaa saja.

Eh, gak deng. Di ibadah remaja, untuk pertama kalinya, ada sesuatu yang bikin gue ngerasa seneng. Kita ada “perjamuan” Hehehehehe

Gue buykan seneng karena makanan dan minumannya tapi, karena adanya kesatuan dari anak-anak remaja. Ya, walaupun sebentar sih. Tapi gue seneng  ngelihat mereka bisa semakin akrab :’)

Lalu, akhirnya, gue pun berangkat ke kramat dengan janjian sama yang lain. Naik bus menuju kramat, kita berhenti di halte ratu Plaza. Bukan karena akhirnya kita memutuskan untuk main ke ratu plaza dan meninggalkan kramat begitu saja.

*step, ngapain sih ke kramat?**
*ya meditasi dong. Namanya juga kramat*
**seriusan step? Buat nambah ilmu ya?
*iya, kan di kramat ada pembinaan PSKJS. Itu buat nambah ilmu juga. Heheheheheeee*

Dan, di kramat, kami menaiiki mobil kijang innova hitam menuju kramat. Tentunya dengan anak-anak JS lainnya.

Di sepanjang jalan ke Kramat, gue ceritain semua kejadian seru yang gue alami. Termasuk tentang betapa baiknya dan mulianya perbuatan bos gue yang menolong orang yang kecelakaan.

Setibanya di kramat, lagi-lagi ada hal ajaib lainnya. Yang markirin mobil adalah seorang ibu-ibu yang memang sudah sagat mahir dan handal dalam memarkirkan mobil. Ih wauw. Dia tau kode-kode untuk markirin dan tau jarak yang tepat untuk parkir si mobil.

Maka, setelah mobil sudah mendarat dengan sukses sesuai tempat yang strategis, kami pun turun dan menuju ke gedung tua yang rapuh dan sesuai dengan tempatnya berada. Gedung itu memang terlihat sangat kramat….

Lalu, ketika gue menapaki pasir itu, sontak mata gue terbelalak dan hidung gue kembang-kempis. Gimana enggak??!!!! Sebuah mobil dengan merek Grand Livina berwarna silver yang sama sekali gak asing di mata gue apalagi dengan platnya, terparkir mulus di depan-sangat tepat-di depan gedung itu. Oke, bangunan mungkin ya, bukan gedung.

Mencoba bersikap tenang, gue pun mengatakan; okay. Mungkin si pemilik mobil berada di ruangan lain. Yang pasti, si pemilik mobil tidak punya hubungan dengan PSKJ. Jadi, gue pun mencoba melangkah dengan tenang sekalipun jantung gue gak bisa berhenti berdegup karena gak tenang memikirkan siapa yang akan gue temui.

Dan, ketika di ruangan lain terdengar riuh rendah tawa dari beberapa orang, gue pun bisa menghembuskan nafas terakhir lega. Tapi begitu gue memasuki ruangan pembinaan,

EENNNNGGGGGHHHHHHHHH

Rasanya tubuh gue habis disiram air dingin se-ember. Gue beku untuk beberapa detik dan akhirnya tersenyum kaku lalu menjabat tangan keduanya.” Siang pak, siang bu, kaget saya ketemu bapak sama ibu di sini”.

Tak lain dan tak bukan saudara-saudari, itu adalah BOS GUE. BOS= orang yang mempekerjakan gue, orang yang bayar gue, dan orang yang menaruh kekuasaan atas gue selama di kantor.

Maka, dengan serba salah tingah, gue berjuang untuk focus selama pembinaan. Terutama di sesi Tanya jawab. Pengen nanya malu, gak nanya gue penasaran. Tapi ya begitulah, gue lagi-lagi bikin diri gue sendiri malu dengan muka tembok gue.

Paling tidak, semuanya berlalu dan gue mengira hari itu sudah selesai dengan mendaratnya pantat gue di atas bangku mobil Xenia hitam. Tapi ternyata, Bang Rian bikin problema baru lagi buat para penebengers. Ternyata, para TPS sudah bersengkokol untuk ngehedon ke GanCi a.k.a Gandaria City. Maka, nasib tragis para siswa. Kami diturunkan di tengah jalan­­-di kebayoran lama tepatnya dan terpaksa pulang ngangkot.Tapi, begitu di drop, kita gak langsung pulang begitu saja.

Setelah menunggu Grace dan Rosefine menaiki angkot S.10, dua jomblowan (Jimmy dan Dennis a.k.a J&D) dan jomblowati (baca: gue) berdiri di tengah jalan sambil memperdebatkan keputusan untuk pulang atau tidak. Maka,setelah berdiri selama 10 menit an di atas pembatas jalan yang ada di tengah jalan, kami berjalan menuju suatu arah yang tak jelas ke mana.

Setelah kaki-kaki kami membawa kami jalan sejauh 200 meter, kami berhenti dan saling menatap.

Lalu, di tengah ketidaktahuan dan ketidak pemilikan uang, gue bertanya ke mereka;
Gue: eh,nanti pulangnya gimana? Gue gak punya uang nih”
Jimmy; yaelah. Kayak gak punya temen aja lu di dunia.
Gue; oke lah. Terus, nanti dari GanCi, kita naik apa pulangnya?
Jimmy; Ya naik 69 lah.

Gue dan Dennis saling bertatapan lalu melihat ke arah Jimmy

Gue; 69? Emang ada 69 yang lewat sini?
Jimmy; ya adalah. Emang gak ada?
Gue&Dennis; ya gak adalah jimmmyyyyy!!!!!!
Jimmy; lah? Gak ada? Terus ngapain kita jalan ke sini?!

Maka, perdebatan pun terus berlanjut dengan mobil yang terus melewati kami begitu saja sambil berfikir; ada apa ketiga gembel di jalan itu saling berteriak?

Maka akhirnya, kami memutuskan untuk pulang, naik C.01
Setelah berjalan balik lagi, dengan muka kumel, baju lusuh, dan duit pas-pas an.
What  the Sunday!! (?????)

Melihat masalah dari segi positif, akan membuahkan hasil yang manis

Friday, June 24, 2011

When all the actors gathered

So, what will happen when all the actors and actress of different theaters gathered? Wauuuuwww!! It was really great time!

In This post, I want to share my experience with the great actors and actress of different theaters. Now, let’s start from the beginning. How could we meet?

On September, Festival Teater SLTA held a celebration. It was a kind of award celebration. In Hollywood, we knew Grammy Award, MTV Award, etc. And, we had it too.
More than twenty theaters from JABODETABEK joined this festival and came on that night. With the dresscode of a story “SERIBU SATU MALAM” , they came in their costumes. All the directors, actress, actors, production crews came to find out the winners.

And of course, in an award night, there were nomine readers. And I was one of them. I read the nomine twice. First with my friend from Bakti Asih Theatre-Putra, and the second was with Edo,from Theatre 26 at tebet.  After long preparation, finally the time had come. First, I read the nomine with Putra. We went to the stage from the audience side. It was really made me nervous. And then, the most waited time, read the nomine with Edo. HAHAHAHAHAHAHA

Edo wasn’t an actor, and I don’t know how could he join with us, but He was really cute. Hahahahha
He got the white skin, and my friends from SEMBILU were really jealous when I held his arm. Well, it was about lucky. But, we did a super silly thing. And I didn’t know how to explain it. BUT WE DID AN EMBRASSING THING ON THE STAGE -_-“

Forget it.

Now, after the award night, our relationship as friend didn’t stop. We called our group as PENOFETES “Pembaca Nominasi Festival Teater SLTA”
We met on Saturday on KFC Bulungan every time someone said that his/her missed us. We follow up each other and share everything until now. By SMS, Facebook Group, Twitter, or another media. We got lot of fun stories together until now.

They are great people. They love theatre and they could do great jobs with theatre.  
They are funny, they are famous, they are really the best gift from God. *AGAIN*

Love you PENOFETES :) Sorry if I couldn’t meet you all everytime we had to meet. But It always been a great time with you.
The Man who wearing vest and walking behiend us is EDO






Friendship comes in unpredictable way. And when it came, take it and keep it


Wednesday, June 22, 2011

There is a rainbow after the rain

uwoooooo


I’m thankful to God because I got lot of hard times.
I got so many bad times in my past which built me now.
And in this post, I want to share with you about my bad times in friendship.

I was born in a family as the first child.
My Dad’s working as an administrator or secretary. We are not rich, but we never lack. Everything’s enough. But, when My Daddy got sick, we turned into a different condition. I didn’t get what I wanted easily. My parents were too busy with my dad’s pain.

I grew into a person who felt lonely. So, I tried so many ways to made myself comfort and happy.
And at that time, when I was in Elementary school, I met my “best friends”
I used to think that they were my best friends. Yes, they were. But it wasn’t too long.
In a childish mindset, we fought and we couldn’t forgive each other. And it has been happened for years.

So, when finally I did my decision on Stephen Tong’s KKR to follow Jesus, I learned to forgive them although it was too hard. I learned to change my bad attitudes and finally, God’s love made me forgive them completely. But it didn’t change anything. I tried so hard to forgive them, but they didn’t accept me anymore. Every time I met them, they were so friendly but, they saw me not as their friends anymore. I was an “outside” person for them.

I was so sad because they didn’t want to accept me anymore as their friends. I knew my self was wrong, but I didn’t want to do that without a strong reason. But, it was too late and I couldn’t back to them anymore.

In my sadness, the only thing which I could do was praying.

I prayed that God would show His justice and truth. And He answered my pray not too long. But I realized it too long :p

He sent the best people in my life. The best people who understood myself and taught me lot of new experiences.

Start from X-6, a class who was famous with the naughtiness, I met my first friend who became my best friend now. Elitha. Then, I met my neighborhood, Amey. And then, I knew Ochi, Dita,Vina, Dora. And then I met Alliyus,Piyong,Rifdy,Dedi,Aki,Zihar,Ojan. Yes, they are who named BFF.

It’s a little bit childish to make a kind of “gang” . But, we do love it :) So for the girls, we named it VADOSED. And the boys are F7.
We spent lot of great times together. Went to so many places, tried new restaurants-or foods, passed the surprise parties, and how to complete each other in the differences.

They are God’s best gift in my sadness of past.
They are Muslims. And it was not a big trouble for us. I live in Indonesia, and Indonesia has lot of different cultures, religions, and traditions.  We respect each other, and we celebrated together on the religion’s big days. I joined with them when they asked me to pray together. Such as yasinan, etc. It wasn’t a big problem for me because my friends invited me to come. I didn’t pray with them but I enjoyed the foods of course :)

We completed each other in our differences

So, here they are. Some pictures which I could find in my computer. My lovely friends who told me the new things.

Anywhere, any time :)

With Vina, Elitha, Pionk, Alliyus

The couples

I had my best times with them. Spent the great times which unforgettable. We chose our way. We won’t together anymore, but I knew, that our memories will stay in our hearts.

Finally, in this post, I would like to say ;

There is a rainbow after the rain, there is a happy ending which God made in our sadness
VADOSED-2009



Tuesday, June 21, 2011

I met a superhero

When the entire super hero wore tight costumes, She wore a house dress. When all the superheroes could fly and disappear, she couldn’t do that but she could make super fantastic and delicious foods.
When superheroes had sexy body, she got a fat and short body but her face is absolutely looks like a fairy God mother.

She is my hero, who kept me along 9 months in her body, protected me when I couldn’t do nothing except cried,. She taught me everything which I didn’t get at school or in the book. She is the most patient person who I ever met. She is the most loyal woman who gave me lot of examples.  She is the real model for me to be a woman.

Who is she?

I’m sure that you got the answer.

Of course my mom :)

I ‘m so thankful to God because He sent my mom for me. She didn’t know about fashion or mode, but she could give the best recommendations when I confused to choose my clothes.
Then, She is very friendly :)
She likes to smile to everyone. Even when She was not in a good mood.

Why did I write this post?

I don’t know. I just want to share about how nice is my mom. Hehe :p

With My Baby Neighboor


With my Little Brother @Blitar-East Java
And in this post, I want to share a quote

Mom is our hero who had protect us in hard way along 9 months. Although we thought She's bad, She loves us with her own way



Monday, June 20, 2011

Kenapa harus kesel?

Iya, kenapa harus kesel?
Gue sendiri jadi bingung, ngapain harus kesel.
Emang sih awalnya kesel, tapi akhirnya, seiring berjalannya waktu, semua rasa kesel gue ke dia juga ilang. Frontal banget ya cerita di blog?

Okay. Anggaplah ini postingan dari gue yang ingin mengklarifikasi kalau ada sahabat gue yang bilang “Hidup gue mules mulus-mulus aja”

Jadi gini, kita sebut aja namanya si kelinci. Karena dia kecil dan kelakuannya mengingatkan gue pada kelinci, yang notabene adalah lambang/symbol dari majalah Pl*yBoy.

Dia cowok. Ya iyalah, orang barusan gue bilang dia ngingetin sama Playboy. Eh, good question nih.

Kalau playboy lambangnya kelinci, kalau playgirl lambangnyaaaaa???

Nah, si cowok udah punya cewek (baca: pacar)
Ceweknya baik, manis, baik, soleha, rajin beribadah, taat pada peraturan, hokum, dan masyarakat, serta menjunjung tinggi harkat dan martabat dirinya sendiri, dan rajin menabung di warung.
Nah,it sounds perfect isn’t it?
Dan di awal kemunculan kedua pasangan ini, gue berasa habis dilindes truk tronton yang bawa monas (????????) Okay, itu gak mungkin. Ya, intinya, gue shock banget sampe ngerasa itu Cuma mimpi. Tapi ternyata gak saudara-saudari!!!

MY! Tuh cowok jahat banget! Dia mau balas dendam sama gue kayaknya. Jahat banget!!!
Jadi sejarahnya, dulu dia nembak, tapi gue tolak. Ya iyalah! Sebelum nembak gue, lo nembak temen gue udah berapa kali? Dari si gepeng, si oh amelia gadis cantik #singing, dan lain-lain. Gimana gue gak kesel sama lo?! Okay. Itu zaman ketika gue masih jadi ABABIL a.k.a ABG Labil. SMP mas-mbak.

Maka, seiring dengan bertambah dewasanya gue, gue pun belajar untuk mengasihi sebagai seorang teman atau sahabat ke dia. Gue followup dia karena gue juga mau, temen-temennya pun ngerasain hal yang sama dengan apa yang gue rasain. Bisa semakin kenal Kristus, menikmati persekutuan, semngat kalau ibadah, dan lain-lain. Followup gue ternyata disalahgunakan sama dia.

Dia malah deketin temen gue dari suatu sekolah yang selalu bersaing dengan SMAN 90. Kecewa banget waktu tahu tapi ya udahlah, ngapain jug ague kecewa?! Suka-suka dia kan mau deketin siapa?! That’s not my business.

Sampai akhirnya, di acara kesehatian ROHKRIS 90 angkatan 2010/2011, di mana di samping gue ada TKK gue juga, kami SMS an dan dia mengungkit-ungkit masa lalu dan memancing gue masuk dalam kegalauan. Gue berusaha ngejaga hati gue supaya bisa tetep nganggap si kelinci sebagai teman yang sedang tersesat tapi gak menyadarinya. Walaupun gue sendiri tahu, muka gue menyesatkan.

Tapi beneran, sms an sama dia bikin gue semakin bergumul dan berdoa ke Tuhan supaya gak ada rasa apapun. Karena motivasi gue dari awal adalah untuk bikin dia jadi seseorang yang bisa bawa perubahan buat sekolahnya. Dan gue berusaha untuk gak menyalah artikan kedekatan kami.

Tapi, di malam dia jadian sama ceweknya, dia masih smsan sama gue ngebahas PIALA DUNIA. Dan gue gak tahu kalau dia udah janjian. God, that was really hurt me. Dan yang bikin gue sedih, adalah bukan karena dia jadian. Tapi karena gue ngerasa gue jadi salah satu penyebab dia jadian. Oke, dia memang satu gereja sama ceweknya tapi, mau bagaimanapun, si cewek seharusnya jadi seorang panutan.

Lalu, apa masalahnya?

Ini masalahnya.

Pemahaman yang benar tentang pacaran adalah ketika seseorang siap untuk menikah. Oleh karena itu, dia mengenal sang pasangan yang sudah DIGUMULKAN dan DIDOAKAN dengan SERIUS. Masalah nantinya putus atau tidak, selama dia menjalaninya memang dengan sungguh-sungguh, bisa jadi, memang bukan dia yang terbaik.
Lalu anak SMA pacaran?
Memang judul pacarannya serius dan gak main-main. Tapi, apakah sudah siap menikah?
Lalu, dosakah berpacaran ketika belum siap menikah?
TIDAK. Tapi, pertanyaannya selanjutnya,
Kenapa engkau sebut engkau Kristen?
Kristen artinya pengikut Kristus. Hidup seturut teladan Tuhan Yesus dan melakukan yang menyenagkan hati Tuhan walaupun seringkali, sisi kemanusiaan kita yang sudah lekat dengan dosa mengatakan bahwa itu bukan sesuatu yang menyenangkan. Maka, pacaran pun seharusnya sesuai dengan Firman Tuhan ajarkan.

Yah, tapi begitulah anak muda. Labil, dan perlu pengakuan status serta mencari pengalaman sebanyak-banyaknya.

Kembali ke si kelinci. Gue ngerasa gak enak dengan kakak-kakak yang lain tiap kali inget gue yang mengenalkannya dengan pelayanan di siswa. Walaupun bukan karena gue mereka jadian, mereka datang bersama dalam tiap kesempatan yang bikin gue ngerasa gak enak dengan kakak-kakak yang lain.
Bagus akhrnya dia bisa dibina dan nikmatin fellowship. Lama kenal sama dia dari SMP, gue tahu siapa dia. Gue tahu bahwa ;
apa yang seringkali kita lihat dan dengar, gak seperti kenyataannya

Maka, gue Cuma bisa berdoa supaya dia bisa ngerubah sifatnya itu. Dan gue pun berdoa, supaya gue bisa melihat dia dari sisi positifnya, bukan dari sisi negative yang gak banyak orang tahu.

Oh iya. Kenapa gue tiba-tiba nge posting ini?
Karena, beberapa hari yang lalu,si kelinci bilang dia ada masalah. Dia Cuma bisa cerita ke gue. Okay, gue seneng bisa jadi tempat sharing yang dia percaya. Dan gue pun seneng, bisa jadi sahabat yang baik buat dia. Dan akhirnya, walaupun gak bisa karena bentrok dengan kegiatan wajib gue tiap sabtu, gue meluangkan waktu buat dia.

Tapi hal selanjutnya yang gue tahu, dia cancel itu secara mendadak. Dan begitu itu terjadi, hal selanjutnya yang gue tahu, gue gondok banget sama dia. Gue kesel karena kayaknya, ini bukan untuk yang pertama kalinya dia kayak gitu. Ada masalah, tapi kalau pas mau dibantu, justru dia sendiri yang batalin. Dan itu bikin gue jadi tambah susah untuk percaya lagi sama dia.

Dan akhirnya, ini gue certain ke Ka Sabeth. Dan bener juga kata Ka Sabeth. Kenapa gue harus kesel kalau dia gak jadi sharing? Toh yang butuh dia, bukan gue. Dan Ka Sabeth bilang lagi; “Selidiki hati dulu vin”

Maka, dengan penuh keyakinan, gue bilang gue mengiyakan kata-kata Ka Sabeth yang bilang kalau gue udah mati rasa sama dia. Gue udah gak lagi sakit tiap kali ngelihat dia berkat latihan selama bertahun-tahun ngelihat dia ganjen sama cewek yang lain. Dan akhirnya, gue kasian banget sekarang sama dia yang kayaknya masih cari identitas diri. Oke, gue juga lagi cari identitas diri, tapi paling gak, gue udah tahu harus share ke siapa kalau lagi galau. Dan Dia siap dengerin curhatan gue 24 jam. Dan kerennya lagi, semua kegalauan gue Dia sirnakan dengan hal-hal yang gue sendiri gak pernah kebayang.

Maka, pesan gue untuk post kali ini;

Jadilah sahabat yang siap untuk mendengarkan, bersabar, dan mengingatkan dia sekalipun hatimu harus sakit karenanya :’)

DEPAPEPE ngamen

Di tengah sore hari yang terik nan panas, duduklah seorang perawan manis yang bercucuran keringat di bawah lindungan atap dari Halte Stasiun Tanjung Barat. Sang gadis sesekali mengusap keringat yang berjatuhan dengan punggung tangannya. Sembari melihat kea rah matahri terbenam, mengharapkan kedatangan sang pujaan menjemputnya. Siapa lagi kalau bukan supir bus.

Di tengah kegalauannya menunggu datangnya sang metromini 63, sayup-sayup di dengarnya alunan  music dari biola memainkan nada sendu yang menyayat hati. Sang gadis merasa taka sing dengan lagu yang dibawakan dan menikmatinya sembari berusaha mengingat nada yang terdengar dari biola kecil itu. Lalu, dengan gerakan slow motion nan mempesona, ia menatap sang lelaki yang memainkan biola itu. Dan ia pun bertanya ; Itu Air on the G-String DEPAPEPE?

Sang lelaki menghentikan permainannya untuk sejenak dan menjawab dengan senyuman ; iya. Lalu ia kembali memainkan lagu itu. Dan tak lama berselang, datanglah metromini 63 menjemput sang gadis. Ia  berlari menghampiri si kopaja hijau itu dan meraih tiangnya. Duduk di bagian depan, di mana masih banyak kursi yang masih kosong. Si lelaki mengikutinya di belakang, dan dengan sigap, sang gadis berkata ; mainin kazamidori dong.

Dan sepanjang jalan stasiun Barat sampai melewati tol dan berhenti di cilandak, sang lelaki memainkan kazamidori sesuai permintaan sang gadis. Ketika kantung itu disodorkan, dengan tanpa penyesalan dan hati yang diliputi kegembiraan, san gadis menyerahkan selembar uang coklat.

Well, seperti cerita yang impossible terjadi? Yah, begitulah yang terjadi pad ague ketika jumat kemarin pulang kantor lebih cepat karena si bos meeting. Dan ternyata, pengalaman  gue juga sudah pernah dialami oleh Kak Bebe (baca; TPS-PSKJS).  Bedanya, waktu itu si pemain biola yang memainkan lagu DEPAPEPE diiringi juga oleh permainan gitar. Beuh!! Duet maut tuh pastinya!!

Nah, apa yang bikin gue gak sayang untuk sekedar ngeluarin duit 5rb untuk seorang PENGAMEN?! Mas bro, lihat deh. Main biola tuh gak gampang loh. Dan kerennya, dia bisa mainin lagunya DEPAPEPE. Gue sendiri, yang udah berbulan-bulan latihan lagunya DEPAPEPE, cuma baru bisa setengah lagu. Itu juga dengan tehnik yang hafalan, tanpa pemahaman. Jadi, gimana gue gak ngerasa amazed dengan si pengamen?

Gue seneng ngelihat pengamen yang memang “menjual” kemampuan mereka. Gak sekedar mengandalkan muka melas atau baju compang-camping. Why? Itu menunjukkan usaha mereka untuk punya modal dalam bekerja. Masalahnya adalah kesempatan. Mereka belum punya tempat yang tepat untuk menyalurkan bakat mereka sehingga terpaksa menyalurkannya di bis-bis kota. Gue juga yakin, mereka berharap kemampuan istimewa itu bisa disalurkan dengan lebih baik.

Gak banyak orang yang bisa main gitar, atau main biola atau bernyanyi dengan bagus. Tapi gue cukup sering menemukannya di bgus kota. Dan kalau udah begitu, ngerogoh uang yang lebih besar is not a problem. Karena WORTH IT banget !

Lalu, gimana akhirnya dengan nasib para pengamen yang sebenarnya punya bakat dan kemauan yang kalau dikembangkan secara serius, mungkin bisa akan fantastis hasilnya!
Gue memang gak tahu gimana caranya. Tapi, yang gue tahu, ada banyak tempat untuk mereka pakai dalam menyalurkan bakat mereka. For example; Warung Apresiasi(a.k.a WAPRESS) atau kafe-kafe yang nawarin life music. Di bilangan Kemang, gampang banget untuk nemuin kafe macam begitu. Atau, di pusat-pusat perbelanjaan yang memang biasanya di hari tertentu, nawarin live music buat pengunjungnya, misalnya Blok M Plaza.

Cuma masalahnya, kenapa para pengamen itu gak coba?
Gue sendiri gak tahu apa alas an mereka. Tapi bisa jadi, karena masalh status. Orang-orang yang tampil di kafe-kafe atau mall-mall itu kan istilahnya punya “gaya” mereka. “Gaya” yang orang bilang-gaul tapi elite. Nah, ini dia nih masalahnya. Perlu banget untuk mencegah hal itu terjadi. Karena mau bagaimanapun, seharusnya tiap orang punya kesempatan tanpa ada perbedaan status.

Beberapa tahun lalu, gue cukup senang ketika ada kompetisi untuk para pengamen jalanan di salah satu stasiun TV swasta. Paling tidak, itu member kesempatan untuk mereka yang memang benar-benar punya talenta dan mau bekerja keras untuk menang dlaam kompetisi itu. Dan gak lama ini, memang ada suatu ajang pencarian bakat di mana yang menang adalah pengamen stasiun. Nah, banyak orang yang bilangnya memang hanya sekedar bersimpati. Walalupun begitu, dengan jelas kita bisa lihat kan kemampuan yang mereka miliki? Kreatifitas yang belum tentu kita yang udah bersekolah tinggi-tinggi sampai S6 punya kemampuan itu
**kok S6 step?**
*SD, SMP, SMA, S1, S2, S3. Ada berapa S hayo?*
**oh iya! Bearti, kalau ada yang punya gelar S 1, Cuma lulusan SD dong?**
*Tepat sekali!*

Mengakhriri post ini, gue mengajak kita semua untuk ;

Kembangkan bakat anak bangsa, berikan mereka wadah tanpa memandang status

Friday, June 17, 2011

Bad Friday in Good Friday

Friday looks like an angel in the middle of my sorrow. Yes, when the Friday comes to you, it means weekend is in front of you. PERFECT!!
But, this Friday is totally bad. Beside I got a lot of works to do, I had a guest which comes every month. And when it came to me, it means I had to feel an uncomfortable feeling.

Every girl in this world got the same guest every month. Or it can be not every month. But, the guest never absent to visit the virgin girls. When she’s not virgin anymore, don’t blame anyone if it’s not coming.

So, this morning, in my lazy face, I screamed as loud as I could. My! That was not a good time to visit! I had to go to work, and go to school for my theatre practice. With the condition with the guest that follow me every time, it feels like I have to bring hard stuffs.

AAARRGGGHHH

And my stomach didn’t support me to get my feeling back.  It made me more stressful and in a bad mood.
Is there no way to get this bad mood go away?!!!!

I’m totally fall apart. Like an idiot person, I have to go to toilet so many times. Because this is really uncomfortableeeeeee :’(

I want to go home and go to sleep. Drink a glass-or more- of hot tea which is made by my Mom…
Lunch is not interesting for me anymore.

AaAaAaAaAaAaAaAaA

So stressful ~~~~________~~~~~”””’””””

Today supposed to be a great day. But with this unpredicted guest, This is a bad Friday in my Good Friday.  But, I have to thankful to God. It means I’m still healthy and normal. Yes, that’s the only thing which I got.

Thursday, June 16, 2011

Sebutlah dia mawar, si baik hati

Kelompok Kebahagiaan :D HAHAHAHHAHA
Atau Kelompok Kesusahan :)
Kadang juga bisa jadi Kelompok Kesepian karena pada jomblo
Dan bahkan, Kelompok Kesetanan

Begitulah. Ketika ditawari sama yang namanya KK, saya Cuma manggut-manggut gak ngerti sebenarnya KK itu ngapain. KK itu Kelompok Kecil. Kegiatannya ? Ya kecil-kecilan. Namanya juga Kelompok Kecil.
Nah, kali ini, diriku mau share tentang pengalaman paling tak terlupakan ketika KK a.k.a Kelompok Kecil.

Begini ceritanya.Di salah satu sudut taman sebuah restoran, duduklah beberapa gadis jomblo yang sedang galau dengan masalah kekasih keuangan. Mereka tengah membahas suatu bab dari buku MHB atau panjangnya Menuju Hidup Baru. Buku panduan Pendalaman Alkitab  bagi yang sudah menikah terima Kristus. Nah, di tengah perdebatan sengit mereka tentang masalah keuangan, di samping mereka duduklah seorang pria muda berpakaian rapid dan berkacamata. Ketika duduk, dia menjejerkan ke 3 hapenya sekaligus. Yang pasti, ada Blackberry nya.

Kami para gadis kesepian mau gak mau melirik ke ara samping, berusaha melihat lebih jelas si pria. Sedangkan otak gue yang semakin gak beres siang hari itu, semakin gak karuan ketika melihat si cowok di samping. Sementara Ka Sabeth sibuk dengan materinya, berusaha meluruskan kami ke jalan yang benar dalam masalah keuangan,  gue merebahkan kepala gue dan berusaha mencuri dengar dari orang di samping.

Si cowok itu sedang menelvon. Dia kayaknya sibuk banget. Dia juga menyebut-nyebut sebuah showroom mobil yang letaknya dekat dengan tempat kami makan saat itu. Kayaknya sih, dia lagi ada meeting di situ *dengan tampang sok cerdas kayak Sherlock Holmes*

Gue pun menutup salah satu sisi muka gue dengan kertas muka dan membisikkan yang dikatakan si pria. Berusaha gak ketahuan si cowok, tapi malah ketahuan sama ka Sabeth dan dipelototin sama dia
Tapi, Ka Sabeth juga gak bakalan ngapa-ngapain gue kok. Jadi, gue kembali mendengarkan percakapan si pria itu dengan sikap layaknya orang mati yang gak tahu apa-apa. Dan gak lama, gue dapet informasi penting!
Si cowok bernama DANIEL. Gue pun langsung membisik-bisikkan hal ini ke TKK (Temen Kelompok Kecil) gue yang lain dan mereka pun ikut-ikutan heboh gak jelas. Dan gak lama, Ka Sabeth mengangkat tangannya dan melancarkan jurus tapak angin yang bikin seluruh restoran ambruk seketika! Oke,gak. Itu bohong.

Jadi, karena Ka Sabeth haus akan perhatian kami, gue berhenti menguping si kakak yang gue ketahui namanya Daniel. Mari sebut saja namanya Mawar supaya gak ada yang tahu dia diomongin dalam blog ini.

Setelah perdebatan sengit mengenai management keuangan, tibalah kami pada saat yang membahagiakan dengan selamat sentausa menghantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Oke, lagi-lagi computer gue error dan menulis sendiri. Akhirnya, kami pun tiba di bagian aplikasi dan sharing Kelompok kecil. Ka Sabeth minta kita untuk menuliskan seluruh kebutuhan/ pengeluaran kita sendiri, dan berapa jumlah biayanya. Sementara itu, dia juga minta kita me list pemasukan kita dari berbagai sumber yang ada tentunya. Dan hasilnya fantastis!

Besar pesek pasak daripada liang tiang!

Kami semua punya pengeluaran yang di luar pemasukan kami. Lalu, darimanakah sumbernya? Ya, beginilah cikal bakal lahirnya koruptor-koruptor di Indonesia yang kebutuhannya melebihi kemampuan pemasukan mereka. Kalau udah begini,segala cara akhirnya ditempuh sampai gak inget lagi sumbernya di mana.

Di tengah keributan kami, tiba-tiba si pria berdiri meninggalkan kami yang masih berkuatat membahas masalah UANG. Dan begitu dia pergi, Ka Sabeth memulai program error nya dengan berkata;
“Eh,coba cowok yang tadi bayaran kita gitu ya, karena dia merasa diingatkan oleh Tuhan tentang management keuangan” Dan kami pun kompak tertawa dan menambah panjang candaan kami tentang si cowok sampai akhirnya, sebuah suara menghentikan semua tawa kami ;” Ssssttt. Dia datang”
Ya, si cowok itu datang dan gak pergi kea rah meja untuk makan, tetapi ke arah toilet. Begitu dia lenyap dari pandangan, kami pun kembali tertawa.
Dan ketika dia keluar lagi dari kamar mandi, kami akhirnya memutuskan untuk menyudahi KK kami.

Kami memanggil mas-mas yang tugas dan meminta bon. Lalu hal selanjutnya, hal yang terjadi adalah pepohonan bergoyang hebat karena gelak tawa kami yang gak jauh beda dengan suaranya Mak Lampir.
Guess what?!

Si mas-mas itu bilang dengan muka senyum-senyum gila tapi berusaha stay cool ; “Tadi, udah dibayarin semua mbak sama mas-mas yang tadi. Ini, tadi dia ninggalin kartu nama”

Kami reflek semua saling bertatapan (eeeuuurrggghhh!! Persis film India)
Dan akhirnya, tawa kami pun pecah dan suara-suara ekspresi keterkejutan kami membuat si mas-mas itu pergi meninggalkan kami dalam keriuhan. Menyesal, karena harusnya kami pesan sebanyak-banyaknya tadi. HUAHAHAHAA

Dan akhirnya, kami berusaha menghubungi nomor yang tertera di kartu nama tersebut, menyampaikan ucapan terimakasih kami serta menanyakan banyak hal kepadanya. Dan gak lupa, kami pun meng-add facebooknya. Hahahahaha

Yah, kami menyadari pesona kami dan kami berharap, kakak baik berkelamin laki-laki yang kita sebut saja namanya Mawar itu, bisa ikut menikmati Kelompok Kecil kami. Mungkin Tuhan pakai kami untuk mengingatkan dia pentingnya management uang. Heheheheehe

Bikin KTP :D

Kalau selama ini tercatat KTP merupakan Kartu Tanda Penduduk, kalau buat gue, KTP itu artinya Kartu Tambah Pusing. Bukannya apa-apa, bikinnya sih cepet tapi, prosesnya yang lama. Setelah berulangtahun bulan September 2010, gue baru ngurus KTP gue Hari ini, yang berarti sudah lewat 8 bulan 2 minggu. Nah, hari minggu malam, bokap mengajukan permohonan untuk bikin KTP dan dengan pertanyaan panjang, akhirnya kami pun mendapatkan formulir yang bisa diisi lalu melengkapi semua persyaratan.

Dan akhirnya, pagi ini pun kami datang ke kantor kelurahan. Ada 2 loket, tapi yang jaga Cuma satu. Oke, mugkin memang sudah begitu pembagian tugasnya. Tapi, jelas-jelas bokap naroh berkas duluan. We came as the first guest ,tapi ntiba-tiba datangtlah seorang ibu dengan segala kerempongannya mendahului kami. Oke, gak papa lah.

Tapi bukan itu yang bikin kesel. ,Sementara yang jaga loket cuma satu dan bapak itu kerepotan tapi mukanya standard-kayaknya sih dia plegma, ada beberapa orang yang juga berseragam coklat malah sibuk ngerumpi dan ketawa-ketawa. Oke, mungkin(lagi) mereka itu semua tugasnya udah selesai. Dan setelah sekian laam menunggu, akhirnya datanglah giliran gue untuk ngurus KTP. Pencatatan dan pemastian data, terus rekam sidik jari, dan akhirnya foto :D Hahahahahaha

Gue diminta untuk ke lantai 2 minta tanda tangan. Ketika gue ke lantai 2 dan nengok ke kantor sekretaris, ruangannya kosong. Dan, gue lihat beberapa orang berseragam coklat ketawa-ketawa ngobrol. Okay, memang bekerja kan gak harus serius. Tapi fantastis!

Ketika gue masuk ke ruangan di mana orang-orang itu sedang sibuk tertawa-tawa, hanya ada 2 meja di situ dengan sekumpulan orang yang duduk sekitar 5 orang. Di 2 meja itu, mejanya BERSIH!! Gue jamin, cleaning service nya rajin banget.  Karyawan berseragam coklat itu juga pasti ahli banget karena gak perlu berkas-berkas atau setidaknya pulpen unttuk ngerjain tugasnya. Dan gue baru inget. Itu kan baru jam 9 lewat. Mungkin itu belum waktunya untuk bekerja. Ya, mungkin jam kerja mereka tidak dimulai jam 08.00 seperti yang saya tahu selama ini. Paling tidak, mereka bersikap ramah dan senang tertawa.
Dan, KTP gue diambil satu minggu lagi.

Can’t wait until I have it :)

Ngomong-ngomong soal KTP, gue tadi nanya sama mas-mas yang ketawa-ketawa mulu waktu ngomong sama gue. Kenapa ya? Kayaknya gue ngomong biasa aja ala kadarnya. Hmmmmm

Gue Tanya; kalau kayak gini, berarti, orang gak bisa malsuin KTP dong mas?
Dia jawab; oh. Ya harusnya sih gak bisa. Kalaupun bisa, itu gak bikin di kelurahan

Dan gue berfikir, kalau bukan di kelurahan, di mana dong? Di Tukang KTP????

Nah, kejadian konyol yang terjadi adalah, ketika pencatatan sidik jari, giliran di bagian jari manis tangan kanan gue, gue bener-bener gak bisa nahan tawa. Jari manis gue yang bentuknya udah gak manis lagi gara-gara kecelakaan motor gak mau berkompromi dengan gue. Berulang kali dicoba, hasilnya susah banget. Bahkan, ketika akhirnya hasilnya bisa keluar, FANTASTIS! Hasilnya ANEH BANGET! Bentuknya kecil dan gak jelas gitu. Bukan itu aja, bentuknya sama sekali gak menunjukkan bekas jari kayak foto-foto yang lainnya. How could it happen? That was out of my control.

Yah, dan ketika foto, bukan karena objeknya yang jelek, tapi efek fotonya. Gak menggunakan kamera digital, muka gue totally weird and look different. Tapi tetep manis dong ;)

Dan akhirnya, gue pun meninggalkan tempat itu dan menunggu datangnya bis 63 yang akan membawa gue ke kantor. Dan hal seru lainnya, selain bis nya sepi, di situ, di bagian kaca depan si bis, dengan jelas dan besar terpampang tulisan; Psalm 23:1 Jehovah. Berharap dia bukanlah Saksi Yehov*h, tapi benar-benar Kristen sejati. :)

There are so many interesting experiences which are waiting for you. We have to brave and take all the possibilities to get all of them. We can’t predict it, but yes, we can get it :)

Wednesday, June 15, 2011

Betapa sulitnya nyebrang

Senin dan selasa kemarin, untung gue gak lupa bawa muka tembok gue. Berbekal  dengan urat malu yang sengaja gue lepas, dan dengan tampang semanis mungkin (yang justru bikin orang ngelihatnya pengen langsung kabur begitu ngelihat gue) gue berdiri di depan stasiun Tanjung Barat

**mau ngapain step?**
*mau nyebrang*
**loh? Orang mah di stasiun naik kereta step**
*lah? Kan gue udah bilang gue di depan stasiunnya. Kalau naik,di mana?*
**oh iya. Di dalemnya ya. Heheehehe**

Maka, di tengah kebisingan jalan raya dan debu yang sibuk menari-nari serta asap tebal yang menutupi sang mentari, gue terus berdiri di depan stasiun.
Persis kayak video klipnya Nikita Willy yang “Ku akan menanti”, gue pun menanti sang pangeran dating menjemput.
Namun gue inget, pangeran gue kudanya kemaren patah kakinya. Jadi gak mungkin dia jemput gue. Akhirnya, mat ague melekat pada sesosok tubuh dengan muka keriput menggunakan kacamata. Rambutnya udah ubanan dan perutnya agak buncit. Tapi dia terlihat baik. Maka, dengan suara semerdu mungkin, gue pun berkata kepada si Bapak tersebut ; ‘Pak, maaf. Boleh saya minta tolong?” (Mungkin si bapak itu mikirnya gue akan ngerampok dia) “Em, iya dek. Ada apa?” “Saya gak bisa nyebrang” “Oh, kalau gitu ayo bareng” Dan gue pun membuang nafas lega….

Itu bukan pengalam pertama gue gak bisa nyebrang.

Tiap malem, pulang dari kantor, gue harus berani menyebrangi jembatan penyebrangan yang ada di BLOK-M. Kenapa? Bukankah seharusnya aman?
Kalau gak percaya, buktikan sendiri.
Jembatan itu menghubungkan Pasaraya Grande dengan Hotel Ambhara. Kondisinya kalau malam GELAP BANGET karena SAMA SEKALI GAK ADA LAMPU. Dan bukan hanya itu saja. Banyak pejalan kaki yang memang lebih memilih untuk menyebrang tanpa jembatan penyebrangan dan memilih jalan praktis dengan nyebrang di jalan. Yang jelas-jelas sangat berbahaya. Tapi, polisi cuek aja tuh.

Selain itu, kalau gue harus ke sekretariat PSKJS, gue harus menempuh perjuangan panjang Cuma untuk nyebrang. Ya, sekalinya gue memang gak bisa nyebrang, gue akan minta orang yang di dalem sekret  untuk bantu gue nyebrang. Atau gue akan berdoa sama Tuhan supaya jalanan bisa sepi.

Kenapa gue bisa takut banget sama yang namanya Nyebrang?

Di bilang phobia atau trauma gak juga, karena gue masih bisa kan nyebrang sendiri? Tapi, gue Cuma takut banget kalau ngelihat kendaraan yang melaju dengan cepat itu. Bukannya apa-apa. Gue udah 2 kali sukses keserempet motor dan keduanya meninggalkan tanda kenangan di kaki gue. Yang paling parah adalah di kaki sebelah kanan yang  menyebabkan gue gak bisa jalan selama sebulan.

Naqh, karena itu,. Kalau jalanan belom sepi, atau kendaraannya gak jauh, gue lebih memilih untuk gak nyebrang. Walaupun itu udah ditemenin sama orang. Gue lebih baik menunggu jalanan sepi atau menunggu kendaraan masih dalam keadaan jauh untuk nyebrang. Daripada akhirnmya gue berakhir tragis kayak yang di sinetron-sinetron lebay itu. Yang jelas-jelas jalanannya sepi, terus tiba-tiba dating mobil dan mkobilnya gak ngerem walau masih jauh atau orangnya bukannya minggir tapi malah teriak dan malah ada yang sempet nyelametin. #LEBAAAAYYYYYY.

Selain itu, kondisi masyarakat Indonesia bukanlah orang-orang yang dengan mudahnya  menghargai para pejalan kaki tak bersalah. Kalalu memang did ekat kami tidak ada zebra cross atau jembatan penyebrangan, maka mau tidak mau kami harus menyebrang sembarangan bukan?
Selain itu, zebra cross juga biasanya dipenuhi oleh motor saat lampu merah. Betul hai kalian para pengendara?!

Jadi, kalau ada yang bilang, nanti mobilnya juga akan berhenti kalau kita nyebrang, pertanyaan gue adalah ;  TAU DARIMANA SITU?

Maka, pesan saya adalah;

Saling menghargai di jalan raya akan menciptakan ketentraman :)