Pages

Wednesday, October 24, 2012

rancangan-Nya.. bukan rancanganku...


Sang gadis memeluk kedua tempurung lututnya
Berusaha menikmati kesunyian malam itu
Ketika detakan jam di dinding yang menemaninya malam itu

                Ia memejamkan matanya
                Meskipun tak ada lagi seberkas cahaya yang dapat dilihatnya dari tempatnya meringkuk
                Ia sedang menikmati waktu bersama yang paling mengasihinya
                Di dalam diamnya, hatinya menyampaikan kata demi kata
                Mencari di dalam bayangannya yang nanar

“Dapatkah aku melihat buku milikMu….
  Aku ingin tahu akhir dari lembaran-lembaran yang sudah Kau tuliskan selama 19 tahun ini…
  Cerita yang Kau buat semakin rumit…
  Semakin tidak dapat dipahami…”

                Dalam diamnya, ia kembali membuka lembaran 19 tahun lebih 23 hari yang telah dilewatinya…
                Lalu semakin mengencangkan pelukannya
                Merasakan angin menyusup di belakang tengkuknya
                Mengisyaratkan malam memanggilnya untuk segera terlelap

“orang bilang aku dewasa…
  Tapi tak ada yang memberi tahu seperti apa itu dewasa..
  Kupikir aku sudah berusaha menjadi orang dewasa..
  Tapi mereka menuntut lebih…
  Jika aku lelah, bukankah itu berarti aku belum dewasa?”

                Sang gadis ingin mengakui sesuatu
    Namun tertahan..
                “Ah Tuhan, Kau kan mengetahui segala sesuatu…”
                Dan ia meluruskan kedua kakinya.
                P-A-S-R-A-H

“Jika Kau mengizinkanku membuka daftar isi dari buku kehidupanku,
  Aku mau melihat bagaimana studiku, keluarga, pekerjaan,
  dan akhirnya …”

Ia berusaha membujuk-Nya,
Mengintip bagian prakata yang dituliskan;
TUHAN semesta alam telah bersumpah, firman-Nya:
“Sesungguhnya seperti yang Kumaksud, demikianlah akan terjadi, demikianlah akan terjadi,
dan seperti yang Kurancang, demikianlah akan terlaksana –Yes 14:24

Ah.. ya…
Apalagi gunanya berusaha mengintip isi buku itu kalau pada akhirnya akan terjadi..
Berarti, hanya tinggal menjalankannya..
Dan cerita itu akan baik adanya jika mengikuti sesuai yang dituliskanNya
Hmmmm
Bagaimana mungkin akan baik adanya? Bagaimana untuk mengetahuinya?

“Tuhan mengetahui rancangan-rancangan manusia; sesungguhnya semuanya sia-sia belaka. Berbahagialan orang yang Kauhajar, ya Tuhan, dan yang Kau ajari dari Taurat-Mu- Mzm 94:11-12”

Si gadis masih gelisah…
Relasinya selama ini bersama Dia memang telah berbicara banyak..
“Ah, tapi hati ini tak tenang. Salahkah menikmati sesuatu ini sekarang? Ini bisa jadi pelajaran untuk masa depanku”

Dan lagi jawabNya “Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan TUHANlah yang terlaksana –Ams 19:21”

                Sang gadis mulai menggaruk kepalanya
                Dasar gadis bebal
                Berani-beraninya berkompromi dengan Yang kuasa

“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancanganapa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan –Yer 29:11”

                Sang gadis tersipu malu
                Setitik air yang terjatuh dari pelupuknya segera ia hapus
                “Dasar sanguine.. dasar Hiperbola.. dasar bebal…”
                Ia membuka matanya, beringsut ke salah satu sisi untuk membaringkan kepalanya
                Ah yah, merasa seperti seorang dewasa ketika mimpi akhirnya mulai menghampirinya…

No comments:

Post a Comment