Pages

Monday, April 16, 2012

Mengapa Aku Tak Melihat (wawan#part1)

Dikejar kejar tugas Observasi Tuna Netra, gue akhirnya bertemu dengan seseorang bernama Wawan (nama sebenarnya) sebagai nara sumber gue. Dan sepertinya, kisah Wawan terlalu mubazir kalau hanya mendekam di folder notebook gue dan meja dosen gue. Jadi, silahkan membacanya  



RIWAYAT MUNCULNYA KECACATAN

Terlahir sebagai bayi yang normal, ibu dari Yudi H******* atau yang akrab dipanggil Wawan memang berada di dalam kondisi yang baik semasa mengandung Wawan. Proses kelahiran pun berlangsung normal tanpa adanya operasi maupun cara alternatif proses kelahiran lainnya dengan bantuan bidan.Namun, di saat usianya mulai menginjak 2 tahun, Wawan terserang demam tinggi.  Pada saat itu, dokter hanya mendiagnosa bahwa Wawan hanya terserang demam biasa tanpa adanya efek samping yang terlihat. Namun, ketika Wawan mulai menginjak balita, orangtuanya mulai melihat kejanggalan yang terjadi pada perkembangan diri Wawan.

      Wawan tidak peka terhadap rangsangan suatu benda yang terlihat dan akan merespon ketika ada suatu sentuhan maupun suara tertentu. Orangtua Wawan yang merasa bahwa Wawan mengalami gejala yang sama seperti yang dialami kakaknya yang juga mengalami Totally Blind akhirnya segera membawa Wawan ke dokter. Dari hasil pemeriksaan, dokter mendiagnosa bahwa Wawan mengalami gangguan dalam penglihatannya. Namun dokter belum dapat memastikan penyebab gangguan tersebut terletak pada organ mata itu sendiri atau syaraf penglihatan  .

      Kondisi ini terus berlangsung sampai Wawan duduk di bangku kelas 4 SD. Penglihatannya yang tersisa masih memungkinkannya untuk membaca dan menulis sekalipun dengan spidol atau pensil 2B yang memudahkannya dalam membaca lebihjelas. Perlahan tapi pasti, penglihatan tersebut tidak semakin baik namun akhirnya semakin menghilang yang menyebabkan Wawan harus pindah ke Sekolah Luar Biasa (SLB) agar dapat belajar lebih baik.

      Usaha untuk mengembalikan penglihatannya juga sudah dilakukan oleh keluarga Wawan. Menurut rekomendasi dokter, Wawan diusulkan untuk menjalani operasi mata di Jerman. Namun ketika pihak Jerman meminta kepastian penyebab kebutaan Wawan, diketahui bahwa penyebab gangguan penglihatan pada Wawan terletak pada syarafnya  . Hal ini menyebabkan operasi mata pada Wawan tidak dapat dilaksanakan. Pengobatan yang dijalankan oleh Wawan pun tidak membuahkan hasil yang berarti.

            Meskipun demikian, masih ada sedikit sekali penglihatan yang tersisa dari mata Wawan. Wawan masih dapat melihat sedikit bayangan dan melihat cahaya. Jika Wawan memfokuskan matanya, ia dapat melihat suatu bayangan dengan lebih jelas. Namun, itu hanya akan membuat kepalanya pusing sehingga ia pun tidak sering melakukannya. 

Bersambungggggg...

No comments:

Post a Comment